Mohon tunggu...
Marhaenaputra Sondakh
Marhaenaputra Sondakh Mohon Tunggu... Relawan - Bekerja dan Berdoa

Kerja,kerja,kerja

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menelusuri Komitmen dan Gebrakan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Memajukan Pariwisata Daerah

29 April 2019   19:35 Diperbarui: 17 Mei 2019   11:00 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi mandiri membutuhkan posisi mental tertentu dari negara-bangsa Indonesia. Mental yang selalu ditekankan Soekarno adalah self-reliance. Ekonomi kerakyatan atau demokrasi ekonomi menuntut prinsip berdikari.

Dalam buku itu, Olly Dondokambey juga secara terbuka mengatakan, reformasi 1998 seharusnya mampu membawa Indonesia mampu berkompetisi dalam meja kompetisi global dan menciptkan banyak hal terkait reformasi birokrasi pusat-daerah, reformasi hukum dan penegakan keadilan sosial. Sayangnya tanda-tanda perubahan belum nampak. Itu terjadi karena negara gagal menegakkan kedaulatan politik dan kemandirian ekonomi.

Untuk menjawab tantangan itu, Olly dalam buku itu meminta para politisi melakukan konsensus politik untuk kepentingan rakyat. Artinya kebijakan-kebijakan publik perlu diperdebatkan secara rasional dan transparan di ruang publik agar rakyat paham apa yang dilakukan pemimpin bangsa ini.  Maka, Pertama, reformasi harus dimulai dari pemerintah. Bersihkan birokrasi dari korupsi, galakan transparansi dan akuntablitas badan publik.

Kedua, rakyat miskin perlu perhatian intens pemerintah dan DPR. Pemerintah dan DPR memikirkan secara serius regulasi bagi pekerja, merancang UU jaminan sosial dan ansuransi kesejahteraan lainnya.

Ketiga, pemberdayaan sektor riil. Pemerintah dan DPR mesti sepakat memberi porsi besar untuk memberdayakan sektor pertanian, keluatan dan UMKM.  Di sektor pertanian, DPR perlu memperjuangkan pemberdayaan petani melalui politik anggaran  untuk membeli bibit unggul dan pupuk agar produktivitas meningkat, sehingga berefek pada daya saing produk-produk pertanian ketika dilempar ke pasar.

Selanjutnya dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah Sulawesi Utara  tanggal 9 desember 2015 lalu,pasangan calon Gubernur Olly Dondokambey dan calon Wakil Gubernur Steven Kandouw menang dalam pemilihan kepala daerah sulawesi utara. Dengan meraih kemenangan dengan perolehan 647.253 suara atau 51, 41 %, sedangkan lawannya pasangan  Benny Mamoto -  David  Bobihoe Akib yang diusung Golkar mendapatkan  389.463 suara atau 30,94 % dan  sedangkan pasangan Maya Rumantir - Glenn Kairupan yang diusung Demokrat hanya mendapatkan 222.233 suara atau 17.65 %.

Lebih lanjut, pasangan calon Gubernur Olly Dondokambey  dan Wakil Gubernur Steven Kandouw  yang diusung PDI Perjuangan  ditetapkan oleh KPU Sulawesi Utara sebagai pemenang pemilihan kepala daerah dan di lantik Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara Jakarta  tanggal 12 Februari 2016.

Namun setelah dilantik sebagai kepala daerah, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey terbeban bagaimana membawa sulawesi utara maju dan terdepan di Indonesia khususnya dibagian timur Indonesia.


Apalagi untuk menjawab  beberapa komitmennya seperti yang dia tulis  dalam bukunya " Membumikan Trisakti Melalui Nawacita " antara lain yang ditulisnya meminta para politisi melakukan konsensus politik untuk kepentingan rakyat. Tentunya konsensus politik  dari Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey  dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw pada saat kampanye pemilihan kepala daerah yaitu bagaimana mau memajukan Sulawesi Utara melalui program-program yang nyata dan konkrit serta dirasakan langsung oleh rakyat sulawesi utara.

"Saat dilantik saya berpikir bagaimana mau memajukan Sulut ini, kemudian saya ketemu Hermawan Kertajaya dia sarankan saya untuk memajukan pariwisata, " kata Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey pada saat itu.

Sebuah pengalaman kemudian membuat Dia serius memikirkan usulan Hermawan tersebut. "Suatu saat ada turis datang ke Bunaken, pulangnya mereka diikuti lumba lumba, mereka senang, akhirnya saya berpikir bisa juga ya," kata dia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun