Mohon tunggu...
Ummi Mardliyah
Ummi Mardliyah Mohon Tunggu... Guru - Pengembara dan Penikmat Pelajaran Kehidupan

Setiap rasa itu valid untuk diapresiasi || Content writer @harmoniduahati on IG || Travelling-Culinary

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jejak Derita

23 Agustus 2021   09:49 Diperbarui: 20 Oktober 2021   12:04 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jejak Derita
Oleh: Ummi Mardliyah

Tanah lapang menampung cerita
Mengurai rindu
Tentang kebersamaanku bersama kekasih
Ilalang kecil tumbuh meninggalkan kisah
Enggan tanggal, memeluk erat kenangan di bangku taman

Cerita kita telah usai
Ragaku tersungkur rapuh
Jiwa tergores sayatan luka
Belati kau hujam sanubari
Menggigil perih
Hatiku remuk, kau tusuk duri busuk

Tangisanku meraung
Meronta ibarat lebah berdengung
Mataku sembab, kepalaku pusing
Celoteh lisan sekedar mampir berbisik asing

Siksaan yang tertawan
Memasung, mencekik peraduan
Harus diredam
Berdiri, berdamai
Bangkit, meringkuk dendam

Tuhan Sang Maha Kasih
Tak biarkan hambanya tertatih
Rapalan doa menjadi saksi dan waktu sebagai bukti
Lampau hanya kenangan ‘tuk pelajaran masa depan

Gresik, 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun