Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Masih Menarikkah Nonton Debat Pilpres Tahun Ini?

11 Januari 2019   05:49 Diperbarui: 11 Januari 2019   08:28 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengemukalah kalimat-kalimat seperti hal itu dilakukan agar Jokowi bisa bawa contekan atau juga kalimat yang mengatakan ,agar Prabowo tidak sebut Haiti berada di Afrika. 

Mengapa hal ini menggelikan? Karena nyatanya kebijakan untuk memberi terlebih dahulu kisi-kisi itu merupakan kesepakatan kedua tim sukses bersama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Tetapi sesudah kesepakatan dirumuskan masing masing pihak menggoreng hal tersebut menjadi isu politik .

Seperti diketahui bahan atau soal yang akan ditanyakan disiapkan oleh panelis dan nantinya pertanyaan itu akan diajukan kepada peserta debat oleh Moderator .

Untuk panelis pada debat 17 Januari ialah ,1).Hikmahanto Juwana ( Guru Besar Hukum UI),2) Prof DR Bagir Manan ( Mantan Ketua MA),3).Ahmad Taufan Damanik ( Ketua Komnas HAM) ,4).Bivitri Susanti ( Ahli Tata Negara ,5).Margarito Kamis ( Ahli Tata Negara ) dan 6).Agus Rahardjo ( Ketua KPK). 

Penentuan ke-6 panelis ini berdasarkan kesepakatan ,tim kampanye masing masing pasangan calon bersama KPU. Sedangkan yang akan bertindak sebagai Moderator ialah Ira Koesno dan Imam Priyono. 

Mengingat kisi- kisi telah diberikan sebelum debat maka muncul kekhawatiran debat Pilpres tahun ini menjadi kurang menarik. Seolah-olah untuk menjawab kekhawatiran itu Ketua KPU Arif Budiman telah mengemukakan pendapatnya. Arief Budiman memastikan debat Pilpres 2019 lebih seru dan bukan guyonan. Menurutnya pada debat 2019 ini ,alur debat akan lebih terasa dengan mekanisme yang baru ini. Ketua KPU itu selanjutnya menjelaskan ada enam segmen dalam debat ini. 

"Segmen pertama akan diisi penyampaian visi misi capres dan cawapres. Pada segmen dua dan tiga ,kandidat akan menjawab pertanyaan yang dibuat panelis. Menurut Arief, pertanyaan yang dibuat panelis itu bisa ditanggapi oleh kandidat lain. Artinya kandidat yang tidak ditanya oleh panelis pun akan bisa menjawab atau menjelaskan pertanyaan itu. Kandidat yang tidak ditanya juga bisa memberi tanggapan atas jawaban kandidat lawan. Selanjutnya pada segmen keempat dan kelima, dua kandidat akan saling lempar pertanyaan. Mereka juga menanggapi jawaban dari kandidat lainnya," ujar Arief.

Berdasarkan keterangan tersebut maka saya melihat segmen dua sampai lima sangat menarik untuk diikuti.

Pada segmen dua dan tiga misalnya, kandidat yang tidak ditanya oleh panelis akan diperbolehkan memberi tanggapan terhadap pertanyaan yang diajukan oleh moderator. Apabila kandidat itu menggunakan kesempatan memberi tanggapan maka penonton debat akan dapat langsung membandingkan kualitas jawaban yang disampaikan masing-masing kandidat. 

Penonton akan dapat langsung membandingkan kandidat mana yang lebih menguasai materi yang diperdebatkan. Penonton akan langsung dapat membandingkan jawaban kandidat mana yang tepat dan kandidat mana yang ngawur. Penonton akan langsung dapat membandingkan jawaban mana yang lebih proporsional dan jawaban mana yang lebay.

Begitu juga halnya untuk segmen empat dan lima saat mana para kandidat saling lembar pertanyaan. Bisa saja, pertanyaan tersebut telah disiapkan timnya atau dengan kata lain kandidat membawa "contekan", tapi dari cara bertanya atau cara menjawabnya akan terlihat apakah itu orisinal berasal dari dirinya atau bersumber dari contekan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun