Banyak kritikan yang disampaikan masyarakat terhadap anggota DPR termasuk  juga terhadap anggota DPRD.Inti kritikan tersebut karena menganggap sebahagian dari wakil rakyat  itu belum melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.
Malahan bukan hanya sebatas tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawab saja tetapi banyak diantara mereka  yang tersangkut dengan masalah hukum.
Muncul juga kesan yang kuat bahwa sebahagian wakil rakyat itu lebih mementingkan kepentingan partai atau kepentingan pribadinya ketimbang kepentingan rakyat yang diwakilinya.
Telah banyak diskusi yang diselenggarakan untuk membahas ini.Ada yang menyebut penyebabnya antara lain karena untuk memperoleh posisi sebagai wakil rakyat itu banyak biaya yang harus dikeluarkan .
Hal ini terjadi oleh karena sistim demokrasi kita telah melahirkan sistim demokrasi kapitalis.Akibatnya di banyak tempat yang berhasil meraih predikat wakil rakyat itu hanyalah mereka yang punya dompet tebal.Sementara kader kader potensial partai menjadi tersisih karena kalah " amunisi" dengan mereka yang berdompet tebal itu.
Kemudian ada juga pendapat yang mengatakan situasi yang demikian terjadi karena sistim rekrutmen partai tidak tepat .Ada yang salah dalam sistim rekrutmen itu sehingga kader partai yang punya kualitas yang baik menjadi tersisih.
Hal yang demikian bisa juga terjadi karena adanya sikap nepotisme atau juga koncoisme yang dimiliki oleh sebahagian pimpinan parpol. Berkaitan dengan hal tersebutlah maka Partai Solidaritas Indonesia ( PSI) kelihatannya ingin membenahi sistim rekrutmen calon anggota legislatif dari partai ini.
Sebagaimana diketahui PSI adalah sebuah partai baru yang didirikan pada 16 November 2014.
Partai yang diketuai Grace Natalie ini oleh Komisi Pemilihan Umum ( KPU) telah dinyatakan lolos sebagai partai peserta pemilu 2019.
Untuk lebih menjamin kualitas kadernya yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat maka partai ini membentuk panitia seleksi yang terdiri dari para pakar yang mempunyai integritas tinggi. Dengan melaksanakan seleksi terbuka yang dinilai oleh panitia seleksi itulah PSI mengharapkan munculnya calon calon wakil rakyat yang berkualitas serta mempunyai integritas tinggi.
Terhadap proses seleksi yang demikianlah maka Mahfud Md menyatakan kesediaannya menjadi salah satu panelis tes wawancara bakal calon legislatif 2019.
Sebagaimana dikutip dari Kompas.com,22/4/2018 ,Mahfud mengatakan kesediaannya itu karena " partai ini baru maka saya dan kawan kawan tentu mendukung agar DPR dan perpolitikan diberi darah baru yang segar ,karena darahnya sudah agak kotor " ,ujar Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu di Kantor DPP PSI ,Jakarta,Minggu ,22 April 2018.