Mahfud juga mendukung upaya PSI yang mendorong politik di Indonesia terbebas dari praktik korupsi.
Mantan Menteri Pertahanan di era Gus Dur itu juga menyatakan agar PSI tidak hanya melakukan seleksi terbuka untuk menentukan calon legislatif ,tetapi juga menbuat sistim pengawasan yang ketat saat orang yang diusung telah terpilih dan menduduki jabatan sebagai wakil rakyat.
Kemudian menjadi lebih menarik lagi untuk mencermati bagaimana harapan Mahfud Md terhadap PSI.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengharapkan agar PSI menjadi partai manusia bukan
Partai Allah dan bukan partai setan." Kalau Partai Allah itu maha suci ,tidak ada salahnya,mana ada Partai Allah .Tapi, partai setan juga semua partai ada setannya".
Pernyataan Mahfud ini tentu mengingatkan kita terhadap ungkapan seorang tokoh yang menyatakan adanya Partai Allah dan partai Syetan.
Mengkaitkan atau menyebut ada nya Partai Allah di negeri ini rasanya tidak tepat juga karena seperti yang diungkapkan Mahfud kalau Partai Allah itu maha suci. Adakah partai di negeri ini yang maha suci?. Kalau kita cermati banyak sekali kader kader partai yang tersangkut masalah hukum. Banyak sekali tokoh tokoh partai yang duduk di lembaga perwakilan rakyat yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Apakah partai partai yang demikian layak disebut sebagai Partai Allah.
Rasanya tepatlah pernyataan Mahfud yang mengatakan" semua partai ada setannya".
Menurut pendapat saya kurang eloklah kalau ada yang menyebut ada partai yang menyatakan sebagai Partai Allah tetapi tingkah laku partai itu sangat jauh dari nilai nilai kesucian.
Menjadi semakin kurang tepat apabila ada yang menyatakan partainya adalah Partai Allah tetapi dengan maksud untuk menumbuhkan sentimen keagamaan yang kuat yang pada muaranya ingin menarik simpati dan suara dari ummat.Sementara perilaku yang ditunjukkannya sangat melenceng dari nilai nilai kesucian itu sendiri.
Janganlah nilai nilai kesucian itu menjadi terdegradasi dengan menggunakannya sebagai selogan untuk kepentingan politik sesaat.
Salam Demokrasi!