Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sudah Kantongi Tiket, Sudah di Bandara Jeddah, tapi Rizieq Batal Pulang

21 Februari 2018   19:47 Diperbarui: 21 Februari 2018   20:11 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak pihak yang meyakini bahwa hari ini,Rabu,21 Pebruari 2018,Habib Rizieq,Imam Besar Front Pembela Islam,akan pulang sesudah sekitar 9 bulan berada di luarnegeri terutama  di Arab Saudi.

Pihak yang percaya Rizieq akan pulang karena di medsos juga sudah beredar foto tiket pulangnya Imam Besar FPI itu.

Untuk yang yakin tentang kepulangannya ,juga sudah membentuk panitia penyambutan.Panitia juga sudah menggelar acara tabligh di Masjid Baitul Amal ,dekat Bandara Sukarno- Hatta tadi malam.

Malahan diberitakan tadi pagi massa juga sudah berkumpul di Bandara Sukarno Hatta untuk menyambut Rizieq.

Aparat kepolisian juga sudah disiagakan di Sukarno Hatta berkaitan dengan rencana kepulangan Rizieq itu.

Walaupun massa sudah mulai banyak yang berkumpul di Bandara tetapi nyatanya Habib Rizieq tidak jadi pulang hari ini.


Habib Rizieq mengatakan dia belum pulang hari ini "karena harus menungyu isyarah sehingga pulang di waktu yang tepat dan saya akan tetap istikharah mohon petunjuk ALLAH SWT agar dapat bisyarah dan bisa" ,ucap Rizieq melalui rekaman  telepon seperti dikutip dari detiknews,21/2/2018.

Hal tersebut diataslah alasan resmi yang dikemukakan Rizieq sehingga ia belum jadi pulang hari ini.

Sebagaimana diketahui ,Rizieq telah ditetapkan oleh Polda Metro Jaya sebagai Tersangka pada kasus pembicaraannya yang mengandung konten pornografi dengan seorang perempuan yang diduga Firza Husein.

Untuk itu Polda Metro telah memanggilnya beberapa kali tetapi karena belum datang jua maka polisi telah memasukkan nya dalam Daftar Pencarian Orang ( DPO).

Selain kasus tersebut ada lagi kasus lain yang menghadangnya yang berhubungan dengan ideologi  negara ,Pancasila.

Dalam posisi hukum yang demikian tentulah Rizieq dan penasehat hukumnya sadar ,apabila Imam Besar tersebut tiba di Indonesia maka kemungkinan besar ia akan ditahan oleh polisi.

Tentu Rizieq dan penasehat hukumnya juga mengetahui tentang tindakan yang akan diambil oleh polisi ini.

Kalau sudah mengetahui hal yang demikian maka mengapa disebut atau direncanakan  juga Rizieq akan pulang?.

Kemungkinan besar Rizieq dan pengikutnya akan mengandalkan kekuatan massa yang akan membentengi Rizieq dari upaya penangkapan polisi.

Kalau berhasil dikerahkan ratusan ribu orang ke Bandara Sukarno- Hatta untuk menjemputnya ,tentu polisi tidak akan gegabah menangkap Rizieq karena bisa muncul risiko terjadinya bentrokan antara massa dengan polisi.

Kalau hal yang demikian yang terjadi dan kemudian Rizieq kembali ke rumahnya di Petamburan ,apakah massa yang selalu siaga di sekitar kediamannya dapat menghempang  tindakan polisi apabila " menjemput paksa " Rizieq?.

Tentu tidak mungkin setiap harinya puluhan ribu orang berada di Petamburan sebagai " barikade manusia " yang menjaga Imam Besar dari penangkapan polisi.

Pihak keamanan dan ketertiban kita juga tidak akan mau kehilangan wibawa dengan tidak menahan sosok yang selama ini telah dimasukkan dalam DPO.

Perlu diingat bahwa Rizieq merupakan tokoh utama dibalik suksesnya Aksi Aksi Bela Islam Tahun 2016.Jutaan manusia turun ke jalanan meminta agar Ahok ditangkap karena telah melakukan penistaan ataupun penghinaan kepada kitab suci.

Tetapi membela kehormatan kitab suci tentu berbeda dengan berjuang agar Rizieq tidak ditahan.

Hal lain yang mungkin jadi pertimbangan Rizieq dan kelompoknya yang menginginkan Imam Besar pulang karena mereka menganggap ,Rizieq punya posisi tawar yang kuat terhadap pemerintahan Jokowi.Dengan posisi tawar yang demikian maka andainya Rizieq pulang maka polisi akan membiarkannya dan tidak melakukan tindakan hukum terhadap Imam Besar.

Sampai sekarang Polri tidak ada mengeluarkan pernyataan tentang pencabutan status tersangka Rizieq.Karena nya cepat atau lambat polisi akan melakukan tindakan hukum kepada nya andainya ia jadi pulang.

Mungkin dengan faktor faktor yang demikianlah maka Rizieq tidak jadi pulang hari ini.

Sesungguhnya serius kah rencana kepulangan Rizieq ini?.

Bachtiar Nasir ,tokoh yang akrab dengan Rizieq telah mengeluarkan pernyataan tentang hal ini.

Kita masih ingat Bachtiar Nasir adalah Koordinator Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI yang sukses mengoganisir Aksi Aksi Bela Islam tahun 2016.

Bachtiar Nasir mengemukakan ,Rizieq sudah beli tiket dan sudah berada di Bandara Jeddah,Arab Saudi .Tapi Rizieq membatalkan kepulangannya karena tidak ingin Indonesia menjadi chaos.(detiknews,21/2/2018)

Rizieq sudah sangat ingin pulang dan jemaah juga sudah banyak yang merindukannya.

Lalu kapan jadinya ia pulang?.

Salam Persatuan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun