Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sudah Kantongi Tiket, Sudah di Bandara Jeddah, tapi Rizieq Batal Pulang

21 Februari 2018   19:47 Diperbarui: 21 Februari 2018   20:11 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam posisi hukum yang demikian tentulah Rizieq dan penasehat hukumnya sadar ,apabila Imam Besar tersebut tiba di Indonesia maka kemungkinan besar ia akan ditahan oleh polisi.

Tentu Rizieq dan penasehat hukumnya juga mengetahui tentang tindakan yang akan diambil oleh polisi ini.

Kalau sudah mengetahui hal yang demikian maka mengapa disebut atau direncanakan  juga Rizieq akan pulang?.

Kemungkinan besar Rizieq dan pengikutnya akan mengandalkan kekuatan massa yang akan membentengi Rizieq dari upaya penangkapan polisi.

Kalau berhasil dikerahkan ratusan ribu orang ke Bandara Sukarno- Hatta untuk menjemputnya ,tentu polisi tidak akan gegabah menangkap Rizieq karena bisa muncul risiko terjadinya bentrokan antara massa dengan polisi.

Kalau hal yang demikian yang terjadi dan kemudian Rizieq kembali ke rumahnya di Petamburan ,apakah massa yang selalu siaga di sekitar kediamannya dapat menghempang  tindakan polisi apabila " menjemput paksa " Rizieq?.

Tentu tidak mungkin setiap harinya puluhan ribu orang berada di Petamburan sebagai " barikade manusia " yang menjaga Imam Besar dari penangkapan polisi.

Pihak keamanan dan ketertiban kita juga tidak akan mau kehilangan wibawa dengan tidak menahan sosok yang selama ini telah dimasukkan dalam DPO.

Perlu diingat bahwa Rizieq merupakan tokoh utama dibalik suksesnya Aksi Aksi Bela Islam Tahun 2016.Jutaan manusia turun ke jalanan meminta agar Ahok ditangkap karena telah melakukan penistaan ataupun penghinaan kepada kitab suci.

Tetapi membela kehormatan kitab suci tentu berbeda dengan berjuang agar Rizieq tidak ditahan.

Hal lain yang mungkin jadi pertimbangan Rizieq dan kelompoknya yang menginginkan Imam Besar pulang karena mereka menganggap ,Rizieq punya posisi tawar yang kuat terhadap pemerintahan Jokowi.Dengan posisi tawar yang demikian maka andainya Rizieq pulang maka polisi akan membiarkannya dan tidak melakukan tindakan hukum terhadap Imam Besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun