Mohon tunggu...
Laila Maratus
Laila Maratus Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Perbankan Syariah UIN Malang

saya memiliki hobi kuliner, travelling, dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ruh Islam dalam Ideologi Pancasila

25 September 2022   13:00 Diperbarui: 25 September 2022   13:04 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum tidur KH Hasyim Asy'ari membaca ayat terahir dari surat al kahfi sebanyak 11 kali. Hasil dari istikhoroh KH Hasim Asy'ari memutuskan bahwa Pancasila sudah betul namun di sila pertama yang berbunyi "ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam  bagi pemeluk-pemeluknya" perlu untuk di hapus karena Ketuhanan Yang Maha Esa adalah prinsip ketauhidan dalam islam.

Pada sila pertama ini sudah membuktikan terdapat keterkaitan yang erat antara ideologi Pancasila dan islam. Pada sila ke dua yang berbunyi kemanusiaan yang beradap ini menunjukkan sebuah nilai kesadaran sikap penghargaan atas nilai nilai kemanusiaan tampa memandang suku,ras,budaya, bahasa dan masih banyak lainnya. 

Penghargaan nilai nilai kemanusiaan inilah menuntut silap perilaku manusia untuk bersikap adil juga beradap. Adil terhadap dirinya dan adil terhadap manusia lainnya. Kaitannya dengan agama islam ini dapat di buktikan dalam firman Allah pada al qur'an surat an nisa ayat 135.  "Wahai orang-orang yang beriman. Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi terhadap Allah walaupun terhadap dirimu sendiri ataupun terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. 

Jika dia (yang terdakwa) kaya atau miskin, maka Allah lebih tau kemaslahatan (kebaikannya) maka kamu jangan mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah bahwa Allah maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan," .

Maka dapat dimaknai bahwasanya sila ke-2 ini mangajarkan untuk menjalin hubungan baik dengan sesama manusia secara beradap dan berakhlak sesuai denga apa yang diajarkan islam dan apa yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila.

Pada sila ke tiga Pancasila yang berbunyi "persatuan Indonesia" membuktikan bawasannya bangsa Indonesia itu terdiri dari beragam suku, budaya, agama, dan lain sebagainya sesuai dengan apa yang telah di sampaikan di sila ke-2. Keberagaman inilah yang menciptakan kesadaran dalam sikap batin akan kesamaan nasib yang meyatukan semua komponen masyarakat dalam sebuah semangat nasionalisme. 

Dan ini terbukti dengan adanya ayat al qur'an dalam surat al hujurot ayat 13.

"Hai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal."

Ini menggambarkan bahwasannya persatuan ialah prinsip terpenting dalam membangun masyarakat,mengingat Indonesia memiliki keberagaman yang tak jarang menimbulkan banyaknya perdebatan. Dan diantara islam dan Pancasila ini juga dianjurkan untuk Bersatu dan menghindari perpecahan.

Pada sila ke-4 yang berbunyi "Kerakyatan Yang Di Pimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan" inilah seruan untuk mengutamakan kemaslahatan umat.sesuai dengan apa yang diajarkan dalam islam bahwasannya islam mengutamakan musyawarah dan kerjasama untuk mencapai sebuah tujuan yang diharapkan, ini dapat dibuktikan dalam ayat al quran surat asy syura ayat 38

"Dan (bagi) orang-orang menerima (mematuhi) seruan Rabb-nya,dan mendirikan sholat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka dan merekan menafkahkan sebagian dari rezeki, yang kami berikan kepada mereka,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun