Mohon tunggu...
Yulius Maran
Yulius Maran Mohon Tunggu... Educational Coach

- Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Budaya "Keluarga" di Sekolah: Antara Profesionalitas dan Paguyuban Keluarga

20 Februari 2025   23:21 Diperbarui: 21 Februari 2025   10:02 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi generative by AI oleh epustudy

Mendorong Pengelolaan Berbasis Data Keputusan sekolah, baik dalam evaluasi guru maupun peserta didik, harus berbasis data dan bukti akademik, bukan semata-mata pada hubungan personal. Hal ini dapat mengurangi bias yang muncul akibat kedekatan emosional.

  • Memisahkan Kepemimpinan dari Relasi Keluarga Kepala sekolah dan pimpinan harus bertindak sebagai pemimpin yang profesional dan bukan sebagai figur "orang tua" yang memiliki otoritas mutlak. Model kepemimpinan transformasional yang didukung oleh Bass (1990) dapat menjadi pendekatan yang lebih efektif dalam mengelola sekolah.

  • Kesimpulan

    Budaya "keluarga" di sekolah memiliki potensi untuk menciptakan lingkungan yang suportif dan harmonis, tetapi juga dapat menjadi penghambat dalam pengembangan profesionalisme jika tidak diterapkan dengan tepat. Tarik-menarik antara paguyuban dan profesionalitas harus dikelola dengan baik agar tidak mengaburkan batasan peran dan tanggung jawab.

    Sekolah perlu menerapkan keseimbangan antara pendekatan kekeluargaan dan profesionalitas, sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang sehat, produktif, dan tetap mendukung pengembangan akademik serta karakter peserta didik. Dengan demikian, sekolah dapat menjadi tempat yang tidak hanya nyaman, tetapi juga efektif dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan.

    Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun