Mohon tunggu...
Marahalim Siagian
Marahalim Siagian Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan-sosial and forest protection specialist

Homo Sapiens

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Pembangunan Jalan di "Remote Area" untuk Hajat Hidup Siapa?

30 November 2021   16:11 Diperbarui: 4 Desember 2021   14:06 1423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo dan rombongan saat melewati jalan Trans Kalimantan di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis (19/12/2019). Foto: Antara/Puspa Perwitasari via Kompas.com

Jumlah penduduk di Kecamatan Krayan hanya 8.562 jiwa dengan kepadatan penduduk 11 jiwa per kilo meter persegi.  Wilayah ini belum banyak berkembang karena aksesibilitasnya dengan dunia luar masih minim. Dibatasi oleh  topografinya yang berat (ekstrem dan terjal). Cara tercepat untuk menjangkau wilayah ini adalah menggunakan pesawat kecil jenis Caravan. Penduduk utama adalah suku bangsa Lundayeh yang hidup di lingkungan fisik yang masih dikelilingi hutan alam yang lebat serta berada di perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia. Garis perbatasan dengan Malaysia tepatnya di Desa Long Midang.

Dari 23 desa di Kecamatan Krayan, hanya ada 10 sekolah dasar dan semua sekolah negeri atau sekolah yang dioperasikan oleh pemerintah. Sedangkan SD swasta belum hadir. Lebih dari separuh desa belum punya bangunan sekolah dasar, hal ini membuat anak-anak penduduk setempat, begitu sulit untuk menempuh tingkat pendidikan dasar (SD) saja (lebih jauh, periksa Kecamatan Krayan Dalam Angka, 2020). Masih jauh dari cita-cita pemerintah untuk membuat warganya mencapai wajib belajar 9 tahun (paling tidak tamat SMP).

Warga sekecamatan jika ada sakit, hanya dapat menjangkau Puskesmas dan Pustu (puskesmas pembantu). Hal itu membuat pasien yang membutuhkan pelayanan rawat inap harus menanggung rasa sengsara karena harus di bawa ke rumah sakit yang ada di ibukota kabupaten, di mana hal itu sangat sulit untuk dijangkau oleh warga.

Kondisi penerangan (listrik) di Kecamatan Krayan meliputi 2 jenis yakni, listrik yang disediakan oleh PLN (perusahaan listrik negara) dan listrik non PLN atau swadaya masyarakat. Desa yang sudah dialiri listrik PLN baru 7 desa dari 23 desa yang ada. Desa lainnya menggunakan penerangan dengan usaha sendiri menggunakan tenaga diesel dan tenaga surya. Secara umum, kampung-kampung di Kecamatan Krayan dapat kita katakan masih banyak yang 'gelap'.

Sungai Boh

 Ada satu desa bahkan hanya berpenduduk 23 orang saja yakni Desa Long Top.

Kecamatan Sungai Boh masih terbilang berusia muda. Kecamatan ini dibentuk pada tahun 2002, pemekaran dari Kecamatan Kayan Hulu (lebih jauh periksa Kecamatan Sungai Boh Dalam Angka, 2020). Luas wilayahnya 3.112 km2 berada di wilayah dengan ketinggian 556 meter di atas permukaan laut.  Jumlah desanya cukup sedikit, hanya 6 desa yakni: Desa Mahak Baru, Desa Long Top, Desa Long Lebusan, Desa Dumu Mahak, Desa Data Baru, serta Desa Agung Baru.

Jumlah penduduknya se kecamatan pada tahun 2019 hanya 2.491 jiwa. Kepadatan penduduk hanya 2 digit (puluhan jiwa) per kilo meter persegi. Satu desa bahkan hanya berpenduduk 23 orang saja yakni, Desa Long Top.

Wilayah ini juga yang belum banyak berkembang karena aksesibilitasnya masih redah (kondisi jalan masih sulit), sementara aksesibilitas adalah pondasi untuk menyediakan pelayanan publik yang lebih baik kepada masyarakat.

Jika melihat ketentuan Kepmendagri Nomor 04 tahun 2000 diatur bahwa jumlah penduduk satu kecamatan minimal 5.000 jiwa. Maka pemekaran Kecamatan Sungai Boh dapat dianggap sebagai diskresi kebijakan dari pemerintah.

Fasilitas kesehatan (medis) yang tersedia untuk 6 desa se kecamatan Sungai Boh hanya ada 1 unit Puskesmas sekaligus menjadi Posyandu. Tidak ada klinik, rumah sakit bersalin, apalagi rumah sakit umum. Puskesmas satu-satunya itu dioperasikan di Desa Mahak Baru.

Kondisi penerangan (listrik) di Kecamatan Sungai Boh masih terbatas, listrik yang disediakan PLN (perusahaan listri negara) belum masuk, praktis sumber penerangan penduduk desa di Kecamatan Sungai Boh adalah listrik yang diushakan sendiri oleh warganya. Di Desa Mahak Baru ada 175 rumah tangga yang punya listrik non PLN, Desa Dumu Mahak ada 110 rumah tangga yang telah mampu mengusahakan listrik tenaga diesel, di Desa Long Top, dari 23 jumlah warganya baru 17 rumah tangga yang dapat menyediakan sumber listrik non PLN, di Desa Data Baru ada 71 yang sudah memiliki sumber penerangan non PLN, di Desa Long Lebusan ada 185 rumah tangga yang sudah memiliki sumber penerangan non PLN, serta di Desa Agung Baru ada 91 rumah tangga yang sudah memiliki sumber penerangan non PLN. 

Kayan Hulu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun