Mohon tunggu...
manmodel rumi
manmodel rumi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ternyata Belang Membutuhkan Uluran Tanganku

30 September 2022   19:05 Diperbarui: 30 September 2022   19:18 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. kucingpic.blogspot.com

Tenyata Belang Membutuhkan Uluran Tanganku

Bismillahirrahmanirrahim

Pagi ini saya disibukkan oleh si Belang kucing saya yang sedang bunting. Seperti biasa di pagi hari setelah solat Subuh kesibukan saya sangat padat. Mempersiapkan diri untuk berangkat ke kantor untuk mengajar. Hari ini sekitar pukul 05.30 kesibukanku bertambah. Si Belang  yang sedang bunting besar itu mondar-mandir mengekor di belakang  saya kemanapun saya berjalan. Ke dapur ikut, ke kamar ikut, bahkan Ketika saya ke rumah tetangga sebelah untuk mengantar jajanan juga mengekor di belakang, dan suara meongannya juga nyaring di dengar. Jadi tak seperti biasanya. Akhirnya saya menduga kalau si Belang akan melahirkan.

Saya ambil kardus   kosong kemudian saya letakan kain sarung yang sudah tak dipakai di kardus tersebut. Kardus ku taruh di kamar belakang dan si Belang masih mengikuti saya, dan benar saja setelah kandus saya taruh di tempat yang agak jauh dari pintu itu Belang langung masuk dan mengatur posisi badannya. Karena sudah di dalam kardus Belang saya tingglk keluar kamar, saya mau melanjutkan aktifitas saya di dapur. Eee ternyata dia keluar mengikuti saya lagi sambil mengeluarkan suara meong-meongnya. "Lho..kok ikut keluar" kata saya...he..he.. ngomong sama kucing. Tentunya bergumam sendiri saya, sambil melangkah ke kamar yang masih diikuti Belang. Ternyata belang masuk lagi ke kardus tadi. Saya mengelus-ngelus kepalanya  kemudian perutnya juga saya elus-elus dan sedikit saya tekan. Belang masih mengeluarkan suaranya ..meong-meong...

Subhanalloh ...elusanku dan tekanan tangan yang nggak terlalu keras membuat perutnya kencang dan bergerak-gerak. Saya lihat ternyata air ketubannya keluar tapi belum ada anaknya yang keluar. Akhirnya saya elus lagi, Belang diam tidak mengeluarkan suranya. Sepertinya dia konsentrasi ke perutnya yang anak-anaknya mau keluar. Dan benar saja, setelah tangan saya mengelusnya dan agak menekan seperti tadi, keluar bayinya, langsung dia jilati anaknya tersebut....kemudian saya elus kepalanya dan dia menoleh ke saya seakan-akan mau mengucapkan terimakasih. Hati saya kagum dibuatnya. Ketika saya mengelus kepalanya saya sambil bergumam" Sudah ya...aku mau siap-siap ke sekolah"...kemudian saya keluar kamar dan melanjutkan aktifitasku untuk segera ke kantor. Pukul 16.45 menit saya pulang, sampai di rumah langsung melihat belang yang tadi pagi dikamar belakang. Say jenguk di dalam kardus ternyata belang dan anaknya sudah tidak ada. Ku cari keliling di sekitar kamar..dan ternyata belang ada di bawa kursi di tumpukan koran bekas. Dan saya lihat anaknya sudah bertambah menjadi tiga (3) dan warnanya hitam semua.

Setelah mandi saya istirahat sebentar di dipan televisi, untuk menghilangkan penat dan sambil melihat berita yang ada di salah satu cannel dan sambil menunggu adzan Magrib.

Saya merenungkan peristiwa pagi hari tadi...bagaimana proses melahirkan itu...walupun itu binatang yang mengalaminya, ternyata hampir sama dengan kita sebagai perempuan, Ketika akan melahirnya kita perlu penanganan dan perlu pendampingan. Suport dari orang-orang tercinta sangat dibutuhkan. Penangan yang professional juga harus dipikirkan.  ternyata begitu, bagaimana tadi pagi si belang membutuhkan saya, karena tidak bisa berbicara dia lakukan untuk diperhatikan dengan cara membuntuti saya kemanapun saya berjalan. Dan elusan tangan yang saya berikan membuat dia kuat dan merasa nyaman untuk melahirkan. Bagaiana Belang membutuhkan uluran tangan saya, padahal dalam kesehariannya saya jarang mengelusnya atau menjadi sahabat yang baik. Malah saya sering menugusirnya dari dalam rumah supaya di luar saja. Karena saya dan suami saya kurang suka dekat dengan kucing karena bulunya yang rontok dan berterbangan di mana-mana. Tapi dengan peristiwa tadi pagi membuat saya kheki dengan suami saya. Karena suami saya tahu  mengejek saya dengan kata-kata yang membuat saya khaki. SubhanaAlloh...semua sudah diperhitungkan oleh Alloh SWT tentang bagaimana makhluknya untuk hidup dan berinteraksi dengan makhluk lainnya.

Alhamdulillah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun