Mohon tunggu...
dindin maeludin
dindin maeludin Mohon Tunggu... Lainnya - ASN di Badan Pusat Statistik

Pituin dari Desa Lumbungsari dan masih aktif sebagai ASN di BPS Kabupaten Ciamis.. ..belajar untuk mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dampak Sosial Ekonomi akibat Pandemi

10 Maret 2021   16:00 Diperbarui: 10 Maret 2021   16:11 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Corona Virus by pixabay

Namun apa yang terjadi di masyarakat sangatlah miris. Ketersediaan stok pangan yang digadang-gadang akan meningkatkan transaksi ekonomi justru menjadi berbanding terbalik. Meskipun disaat semua harga barang dan jasa cenderung stabil, hanya beberapa komoditas saja yang naik justru masyarakat tidak mampu untuk mendapatkannya karena tidak mempunyai uang tunai lebih.

Mereka lebih selektif dalam memilih dan memilah barang apa saja yang akan dikonsumsi sesuai dengan kondisi keuangan yang ada. Jangankan sebagian besar sebagian kecil pun mereka tidak kuasa untuk membelinya. Sangat dirasakan oleh konsumen ketika sebelum pandemi melanda semua harga barang dan jasa bisa terpenuhi.

Selain dari sisi ekonomi dampak dari pendemi pun sangat berpengaruh dari sisi pengangguran, rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan angka pangangguran dimasa pandemi ini membawa dampak yang sangat luar biasa terhadap 29,12 juta penduduk usia produktif/usia kerja. Dimana terdapat sekitar 2,56 juta penduduk menjadi pengangguran.

Ada berbagai upaya perusahaan untuk tetap mempertahankan tenaga kerjanya meskipun aktivitas perusahaan sangat terdampak oleh pandemi. Keputusan untuk melakukan PHK cenderung adalah langkah terakhir yang diambil oleh perusahaan terhadap tenaga kerjanya. Ada sekitar 35,56 persen perusahaan yang memilih untuk mengurangi jumlah pegawai yang bekerja. (Publikasi Analisis Hasil Survei Dampak Covid-19, BPS).

Setali tiga uang, hal serupa pun berimbas pula pada jumlah penduduk miskin. Data dari BPS menunjukan di bulan September 2020 sebesar 27,55 juta orang atau meningkat 1,13 juta orang terhadap Maret 2020 dan meningkat 2,76 juta orang terhadap September 2019.

Angka pengangguran dan angka kemiskinan diprediksi akan terus meningkat seiring pandemi Covid-19 yang masih melanda negara kita dan tidak tahu kapan akan berakhir. Banyak perusahaan yang berhenti beroperasi hingga merumahkan sebagian pekerjanya merupakan salah satu faktornya.

Disamping adanya peran dan campur tangan pemerintah, tidak membuat masyarakat berpangku tangan menerima uluran bantuan dari pemerintah. Tidak pasrah dan diam, dibutuhkan strategi dan inovasi dari masyarakat itu sendiri untuk tetap bertahan dari pandemi Covid-19 ini.

Masyarakat harus mempunyai sikap antisipatif dan mencermati keadaan jika pandemi ini terus melanda negara ini. Salah satunya dengan merubah perilaku konsumtif dan lebih bijak dalam memilih dan membeli suatu barang dan jasa. Atau bisa dilakukan dengan mengoptimalkan keahlian yang dipunyai untuk mengaplikasikan kegiatan yang akan membuat penghasilan bagi rumah tangganya. Seperti pemanfaatan lahan tanaman di pekarangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun