Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Magis Ahok di Pertamina Bikin Gerah Mafia Migas

15 Februari 2020   01:17 Diperbarui: 15 Februari 2020   01:23 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahok (foto Instagram @pertamina)

Seperti tunas kelapa yang memiliki kekuatan tumbuh di mana saja. Begitu juga dengan Basuki Tjahya Purnama yang akrab disapa Ahok, keberadaanya selalu membawa perubahan dilingkungan tempatnya bertugas.

Ahok memiliki magis pemimpin pekerja ulung yang mampu membuat kebijakan bagus. Transparansi akses informasi pengadaan Pertamina menjadi kebijakan teranyar yang membuat para mafia migas semakim ketar-ketir. 

Pasalnya, Komisaris Utama Pertamina ini memberi kesempatan kepada masyarakat  untuk bisa mengakses laman resmi perseroan di www.pertamina.com. Hal-hal terkait pengadaan Crude, LPG dan BBM termasuk status kapal charter sudah bisa diakses melalui webset milik pertamina. 

Jadi mengawasi kinerja Pertamina tidak hanya sebatas pada tugas Komisaris Utama saja. Ahok mengajak semua pihak untuk turut melakukan pengawasan.

Transparansi yang digagas Ahok memberi kesempatan kepada masyarakat bahkan sampai mengawasi langsung data impor bahan bakar minyak (BBM) PT Pertamina yang selama ini tertutup.

Kebijakan yang bagus dalam membuka informasi terhadap sistem Pertamina yang selama ini tertutup. Langkah berani Ahok seharusnya bisa disambut baik, mengingat selama ini tidak ada upaya memberantas oknum mafia di sektor minyak dan gas (migas).

Keterlibatan masyarakat bisa langsung melaporkan apabila terdapat keluhan atau pun penemuan yang janggal di tubuh perseroan plat merah itu.

Lalu, kenapa segala kebijakan yang dikeluarkan Ahok masi dihadapkan suara sumbang yang tidak menyukainya?

Bukan Ahok rasanya jika keberadaanya selalu mendapat penolakan. Ketika Menteri BUMN Erick Tohir mengumumkan akan mengangkat Ahok sebagai Komisasris Utama Pertamina pada November 2019 lalu, kontroversi turut mengiringi.

Magis Ahok begitu kuat dalam mengadapi penolakan atas dirinya. Yah, buktinya apa pun yang dilakukan oleh Ahok akan dijawab dengan kinerja yang baik.

Kita masi inget soal sebutan Komisaris Utama rasa Direktur Utama. Politisi Gerindra, Andre Rosiade sempat menyinggung peran Ahok sebagai komisaris utama Pertamina yang justru sering tampil di publik di awal Februari lalu.

Yah, Ahok di tengah terpaan berbagai tuduhan ia tetap bekerja sesuai dengan porsinya. 

Oh iya, transparansi kinerja Ahok sebenarnya sudah menjadi kebiasaan yang dilakukannya. Dengan menerapkan kebijakan transparansi itulah kita tahu keberhasilan Ahok saat menjabat sebagai Gubenur DKI Jakarta.

Sejak dulu Ahok memiliki gaya kepemimpinan yang transparansi, bahkan sampai memunculkan kesan galak dan ngomong ceplas-ceplos apa adanya. Jika kita memahami, apa yang dilakukan Ahok sebagi upaya membangun etos kerja lebih baik.

Siapa pun bisa seperti Ahok yang emosi melihat sistem kerja yang amburadul. Jika kita pahami itu, ketegasan Ahok adalah wujud untuk meluruskan sistem kerja yang seharusnya.

Harapan besar memperbaiki Pertamina kini ada pada Ahok. Kepercayaan yang diberikan Presiden Jokowi pastinya sudar menakar akan kemampuan Ahok.

Sebagai Komisaris Utama, tugas Ahok memiliki peran setrategis dalam pengawasan Pertamina. Di awal masa kerjanya, Ahok sudah membuka layanan pengaduan. Dari banyaknya pengaduan yang masuk bisa jadi ukuran banyaknya masalah. Kini, Ahok membuka layanan baru yang dapat diakses oleh semua orang melalui situs resmi Pertamina.

Dobrakan Ahok tentu saja bisa membuat orang yang selama ini bermain migas menjadi gerah. Wajar jika penolakan dan berita miring selalu menerpanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun