"Nak, maafkan ibu ya... Ibu belum bisa memberikan yang terbaik untuk kalian. Ibu enggak bisa merawat kalian sampai besar. Padahal ibu sangat ingin melihat kakak Freya jadi sarjana. Ingin rasanya melihat adik tumbuh menjadi gadis yang catik jelita. Fisarat ibu mengatakan, waktu ibu sudah tidak lama lagi. Sang Pencipta rindu ibu menghadapnya. Maaf ibu hanya bisa merawat kalian sampai sini saja. Freya, ibu titipkan adik kepadamu. Jaga dia. Didiklah ia menjadi gadis yang mandiri, penuh cinta dan tangguh sepertimu. Semangat terus menjalani hidup. Ibu yakin di masa depan kelak kalian mampu mencapai kesuksesan. Sekali lagi, maafkan ibu karena belum bisa membahagiakan kalian. Ibu tunggu kalian di surga-Nya", isi surat sang mendiang.
Freya menghayati setiap frasa isi surat dengan sesenggukan dan berderai air mata. Tapi satu keyakinan dan tekad telah bulat dalam benak, bahwa ia bisa menjalani hidup lebih baik lagi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI