Mohon tunggu...
Roni Ramlan
Roni Ramlan Mohon Tunggu... Freelancer, Guru - Pembelajar bahasa kehidupan

Pemilik nama pena Dewar alhafiz ini adalah perantau di tanah orang. Silakan nikmati pula coretannya di https://dewaralhafiz.blogspot.com dan https://artikula.id/dewar/enam-hal-yang-tidak-harus-diumbar-di-media-sosial/.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puasa Ini

18 April 2021   11:45 Diperbarui: 18 April 2021   11:56 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Enam terbitan mentari sudah kesucian Ramadan terberkati

Lima kali kumandang azan Magrib itu telah usai dinanti-nanti

Tapi penantian itu tak cukup juga untuk bertepi

Di terminal puasa menjelang enam hari

Ya, pekiknya masih panjang untuk kini, nanti dan esok hari

Menyisakan riuh dahaga tubuh nan meliputi

Mengulur kalam kerinduan di relung hati

Pagi, siang, sore hingga lembayung senja berpamit diri 

Tak terasa kita mencecap energi yang tak berkesudahan dari ayat-ayat wahyu ilahi

Terus saja demikian, dari hari ke hari melintas azan berkali-kali

Tapi dan tapi, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun