Mohon tunggu...
Maman Abdullah
Maman Abdullah Mohon Tunggu... Pengasuh Tahfidz | Penulis Gagasan

Magister pendidikan, pengasuh pesantren tahfidz, dan penulis opini yang menyuarakan perspektif Islam atas isu sosial, pendidikan, dan kebijakan publik.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Apapun Masalahnya, Islam Solusinya

10 September 2025   21:24 Diperbarui: 10 September 2025   21:24 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap hari kita berhadapan dengan persoalan. Ada yang sibuk mengejar pekerjaan, ada yang bingung mencari biaya sekolah anak, ada yang khawatir dengan kondisi kesehatan, ada pula yang resah melihat keadaan bangsa. Masalah datang silih berganti, seolah tak memberi jeda bagi kita untuk bernafas lega.

Dalam situasi itu, manusia sering mencari jalan keluar ke berbagai arah. Ada yang lari pada motivasi instan, ada yang berharap solusi dari iklan-iklan yang menjanjikan kesegaran pikiran, bahkan ada yang mencari pelarian dalam hiburan sementara. Semua itu mungkin memberi efek sesaat, tetapi tidak pernah menyelesaikan akar masalah.

Saya jadi teringat sebuah iklan minuman populer: “Apapun masalahnya, minumnya ini.” Kalimat itu lucu sekaligus menggelitik. Tetapi, sebagai seorang Muslim, hati saya berbisik: apapun masalahnya, sebenarnya Islam jawabannya.

Islam Sebagai Jalan Hidup

Islam bukan hanya agama yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan melalui ibadah ritual. Lebih dari itu, Islam adalah jalan hidup yang menyentuh semua aspek kehidupan: pribadi, keluarga, sosial, hingga kenegaraan. Al-Qur’an bahkan menegaskan:

 “Kami tidak mengabaikan sesuatu pun di dalam Kitab ini.” (QS. Al-An‘ām: 38)

Artinya, nilai-nilai Islam mampu menjawab berbagai tantangan zaman. Tentu bukan dalam bentuk jawaban instan, tetapi berupa prinsip-prinsip kokoh yang bisa dijadikan pegangan.

Para ulama merumuskannya dalam konsep maqāṣid al-syarī‘ah, yaitu tujuan-tujuan utama dari syariat Islam. Lima prinsip besar ini diyakini sebagai penjaga peradaban manusia: agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta.



Lima Prinsip, Segala Solusi

1. Menjaga Agama (Hifzh al-Dīn).
Inilah pondasi hidup. Ketika manusia kehilangan pegangan agama, arah hidup pun kabur. Salat, puasa, zakat, dan larangan syirik bukan sekadar kewajiban, tetapi penuntun agar manusia tetap punya arah.

2. Menjaga Jiwa (Hifzh al-Nafs).
Nyawa manusia begitu berharga. Karena itu, Islam melarang membunuh, memerintahkan menjaga kesehatan, bahkan mengajarkan jihad untuk membela diri. Semua demi memastikan kehidupan tetap terjaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun