Mohon tunggu...
Maman Abdullah
Maman Abdullah Mohon Tunggu... Pengasuh Tahfidz | Penulis Gagasan

Magister pendidikan, pengasuh pesantren tahfidz, dan penulis opini yang menyuarakan perspektif Islam atas isu sosial, pendidikan, dan kebijakan publik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Surat dari Aceh ke Istambul: Saat Nusantara Menyebut Diri Bagian Khilafah

27 Agustus 2025   11:44 Diperbarui: 1 September 2025   11:59 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 RIBUAN jamaah mendengarkan khutbah seusai melaksanakan shalat Idul Fitri 1440 Hijriah di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. bangka.tribunnews.com

Di Luar Isi Surat

Membaca surat itu membuat saya merenung. Ternyata, para leluhur kita di Nusantara tidak pernah merasa terpisah dari dunia Islam. Identitas mereka bukan sekadar kerajaan kecil, bukan pula sempit oleh batas nasional. Mereka merasa bagian dari rumah besar yang bernama Khilafah Islam.

Bandingkan dengan kondisi sekarang. Identitas agama sering dipersempit menjadi urusan pribadi, sementara ikatan politik dan ukhuwah umat melemah. Padahal, sejarah sudah menunjukkan bahwa kekuatan umat bukan pada sekat-sekat wilayah, tapi pada persatuan. Dari Aceh hingga Istanbul, ada rasa kebersamaan yang dulu begitu nyata.

Penutup

Kisah surat Sultan Aceh kepada Khalifah Abdul Hamid II bukan sekadar arsip tua. Ia adalah pengingat bahwa Nusantara pernah menyebut dirinya bagian dari Khilafah. Surat itu mengajarkan bahwa ikatan umat Islam pernah melintasi batas negara, bahasa, dan suku.

Mungkin, di tengah derasnya arus modernitas, kita perlu kembali belajar dari kisah ini. Bahwa kekuatan terbesar umat terletak pada persatuan, bukan perpecahan. Dan bahwa sejarah kita di Nusantara tidak pernah berdiri sendiri, melainkan selalu terhubung dengan dunia Islam yang lebih luas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun