1. Audit Transparan Anggaran Pendidikan agar publik tahu ke mana dana mengalir dan siapa yang benar-benar diuntungkan.
2. Prioritaskan Wilayah Tertinggal. Tambah dana untuk guru, sarana belajar, dan akses teknologi di daerah yang jauh dari pusat.
3. Pendanaan Tetap untuk Pesantren. Bukan sekadar bantuan insidental yang datang saat ada program, tapi pendanaan rutin yang pasti.
4. Keterlibatan Masyarakat. Pengawasan publik akan menekan kebijakan yang berpihak hanya pada segelintir kelompok.
Penutup
Ketimpangan anggaran pendidikan bukan sekadar hitung-hitungan rupiah. Ia adalah soal masa depan bangsa. Selama jurang ini dibiarkan, kita sedang mempertaruhkan generasi yang seharusnya mendapat hak yang sama untuk bermimpi dan meraih masa depan.
Anggaran adalah bahasa negara. Dan bahasa itu akan terdengar indah jika diucapkan dengan keadilan—keadilan yang benar-benar dirasakan oleh semua, dari santri di pelosok hingga mahasiswa di ibu kota.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI