Mohon tunggu...
Maman Abdullah
Maman Abdullah Mohon Tunggu... Pengasuh Tahfidz | Penulis Gagasan

Magister pendidikan, pengasuh pesantren tahfidz, dan penulis opini yang menyuarakan perspektif Islam atas isu sosial, pendidikan, dan kebijakan publik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjawab Isu Ketimpangan Anggaran Pendidikan: Siapa yang Layak Jadi Prioritas?

13 Agustus 2025   16:00 Diperbarui: 21 Agustus 2025   04:16 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika Anggaran Bicara

Di atas kertas, 20 persen APBN kita dialokasikan untuk pendidikan. Angkanya terdengar megah—triliunan rupiah mengalir setiap tahun. Tapi siapa sangka, di balik angka yang besar itu, tersembunyi jurang lebar antara mereka yang mendapatkan dukungan penuh dan mereka yang harus berjuang nyaris tanpa sokongan negara.

Saya pernah mengunjungi sebuah pesantren di pelosok Garut. Atapnya masih bocor di beberapa titik, perpustakaannya hanya rak sederhana berisi buku-buku lama, dan para gurunya mengajar dengan semangat yang luar biasa meski dengan honor  seadanya. Kebanyakan mereka mengajar karena semata ibadah menyampaikan ilmu. Begitu juga pondok yang saya asuh kondisinya tidak jauh berbeda. Malah sampai hari ini menempati  rumah pribadi pengurus.  Bandingkan dengan sekolah kedinasan di kota besar yang gedungnya megah, laboratoriumnya lengkap, mahasiswanya mendapat uang saku rutin.

Pertanyaannya, siapa sebenarnya yang menjadi prioritas negara ini?

Fakta yang Sulit Dibantah

Data APBN 2024 menunjukkan bahwa alokasi anggaran sekolah kedinasan bisa mencapai puluhan juta rupiah per mahasiswa setiap tahun. Sementara bantuan untuk pesantren tradisional kerap jauh dari cukup, bahkan sering kali hanya mampu menutup sebagian kecil kebutuhan dasar.

Ini bukan sekadar perbedaan angka di tabel laporan keuangan. Ini adalah cermin dari ketimpangan akses dan kesempatan. Siswa di sekolah kedinasan berjalan di jalur mulus penuh fasilitas, sementara santri di pelosok harus menapaki jalan berbatu dengan bekal yang sangat terbatas.

Gambaran Nyata dalam Angka

Perbandingan sederhana berikut bisa memberi gambaran:


Keterangan: Estimasi dari berbagai sumber publik, menunjukkan perbedaan rata-rata anggaran per siswa/tahun antara sekolah kedinasan dan pesantren/madrasah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun