Mohon tunggu...
Mahbubah mahmud
Mahbubah mahmud Mohon Tunggu... Penulis - Petualang literasi

Seseorang yang ingin terus belajar dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Luruh

30 September 2020   10:17 Diperbarui: 30 September 2020   10:25 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sejumput rasa menelusup di dada, seperti sebuah biola yang digesek, menimbulkan melodi indah. Senja mulai turun. Kami berpisah sampai di pintu kafe. Kuingin dia bermain ke rumah sesekali waktu. Anugrah mengambil tanganku dan menciumnya. Tak ada yang aneh, usianya lebih muda dua puluh tahun dariku. Semuanya tampak wajar, seorang anak sedang salim pada ibunya. 

*** 

Malam itu ia datang, ditemani cahaya rembulan yang sempurna dan gemintang memesona. Aku mengajakya keluar. Sekadar jalan-jalan mengusir penat karena kerja seharian. Binar bahagia memancar dari bola matanya. 

Di bawah temaram lampu kota aku duduk di boncengannya dengan memakai motorku. 

"Pegangan, Bund. Biar nggak jatuh," pintanya sambil mencoba menggapai tanganku. 

Aku melingkarkan tangan di perutnya dengan dada berdesir. Terasa menyenangkan. Di saat yang sama sekelabat bayang menyedihkan di masa silam singgah. Seperti dejavu. Aku segera mengenyahkan. 

"Kita ke mana, Bund?" Suaranya memecah lamunanku. 

"Terserah kamu aja. Bunda lama gak keluar malam. Gak ngerti tempat asyik buat nongkrong." 

"Jadi terserah Nunu, nih?"

 "Hu'um. Biar ngerti tempat nongkrongnya anak muda," jawabku sedikit berkelakar. 

Motor kami melaju membelah jalanan kota yang masih terlihat geliatnya. Lalu berbelok menuju arah alun-alun. Anugrah memelankan lajunya, kemudian menepi. Aku turun. Dia memarkir sepeda di parkiran selatan. Cukup dekat dengan pintu masuk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun