Mohon tunggu...
Maman A Rahman
Maman A Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perempuan Tua Pengundang Roh

12 Oktober 2018   15:52 Diperbarui: 13 Oktober 2018   12:36 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Foto:riauexpress.com)

Beberapa sa'at kemudian Mak Arsih bangun. Terus meminta minum. Telihat sangat cape sekali  tubuhnya. Sementara anak kecil yang tadi panas badannya sudah kembali normal.

Acara pengobatan sudah selesai. Mak Arsih pamit pulang. Tak lupa si Ibu anak kecil tadi membawakan seliter beras untuk mak Arsih sebagai ucapan terima kasih telah menolong anaknya dari gangguan roh jahat.

Ketika jelang lebaran Idul Fitri. Anak-anak yang sekarang sudah besar dan waktu bayi diurus dan diobati oleh Mak Arsih memberikan zakat fitrahnya kepadanya sebagai bentuk ucapan terima kasih.  

***        

Setelah beberapa tahun kemudian. Mak Arsih meninggal dunia. Semua orang kampung merasa kehilangan. Sekarang tidak ada lagi orang yang membantu proses melahirkan, memandikan bayi, membedongnya dan mengobati anak-anak yang sakit.

Sekarang zaman modern. Masyarakat sudah beralih ke bidan, mantri dan dokter untuk mengurus segala urusan persalinan dan kesehatan anak-anak dan keluarganya. Cara bayarnya pun sudah tidak memakai beras lagi. ()

Jakarta, 12 Oktober 2018  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun