Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Mempertanyakan Etika Pemeriksaan dan Penggeledahan terhadap Pelanggan Toko

19 Februari 2024   12:28 Diperbarui: 22 Februari 2024   00:50 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh xxolaxx dari Pixabay

Hari-hari ini banyak yang mempertanyakan etika, tapi itu etika hukum dan politik yang jelas bukan kapasitas saya. Lewat tulisan ini saya ingin mempertanyakan etika yang lain, yaitu etika saat staf toko atau sekuriti memeriksa dan menggeledah seseorang yang notabene adalah pelanggannya sendiri.

Semua ini berawal karena kejadian buruk yang menimpa remaja putri saya yang berusia 13 tahun. Ceritanya hari Minggu kemarin kami ke sebuah pusat perbelanjaan di Bekasi Barat.

Layaknya remaja atau abege, anak saya menyukai pernak-pernik lucu dan bahan craft. Sekarang ini di mall-mall besar marak toko pernak-pernik lucu yang menjual aneka barang. Anak saya tak pernah melewatkan untuk mampir ke toko-toko ini tiap kali ke mall.

Karena hampir sering ke toko tersebut, saya menjadi hafal isi barang yang dijual. Oleh sebab itu, kemarin saya minta dia ke toko sendiri, sedangkan saya belanja di lantai bawah.

Anak saya sudah biasa belanja di toko yang hampir merata di mall-mall ini. Bahkan di mall-mall besar di Jakarta. Jadi saya lepas. Toh kalau ada apa-apa, bisa telepon saya.

Namun berbeda dengan kemarin, dia datang menemui saya dan melapor kejadian yang tidak enak. "Ma, aku diperiksa sampai tasku disuruh buka, "katanya.

Jadi, ternyata selesai membayar di kasir dia keluar. Lalu turun di eskalator yang memang ada di depan toko itu. Sewaktu di eskalator ini dia dipanggil (atau diteriakin? entahlah...) sama staf toko. Staf ini juga menginfokan ke sekuriti bawah.

"Ma, waktu jalan ke atas di eskalator itu aku diliatin terus, " katanya. Sampai di atas, oleh staf toko dan sekuriti dia diperiksa. Barang yang ada di tangannya diperiksa. Semua ada selotif toko yang artinya sudah terbayar. Tapi tak cukup sampai disitu. Dia masih disuruh membuka tasnya. Ada kaos kaki yang saya beli bareng dia. Itupun ditanya beli dimana dan harga berapa (padahal jelas bukan barang dari toko tadi).

Prosedur Pemeriksaan

Jujurly, saya emosi mendengar cerita anak saya. Karenanya, saya klarifikasi ke pihak toko. Saya temui staf yang memeriksa anak saya.

Sayangnya, staf ini mencla-mencle dan terlihat banyak ngeles dan malas menjawab. Infonya, itu memang prosedur dan semua customer diperiksa (tapi waktu disana saya tidak melihat mereka melakukan ke customer lain).

Saya tanya lagi kenapa seperti itu, katanya mereka kehilangan barang. Saya konfirmasi barangnya bukan yang dibeli anak saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun