Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Tanda Tanya" dan Teror Bom Katedral Makassar

1 April 2021   08:00 Diperbarui: 1 April 2021   08:07 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanda Tanya (Foto: netflix)

Ada bom yang diletakkan di belakang kursi umat. Saleh yang mengawasi langsung tahu bahwa itu bom. Akhirnya dia mengamankan bom itu dengan membawa keluar. Bom meledak dan Saleh meninggal.

Saleh yang muslim berkorban untuk menyelamatkan umat Katolik yang sedang misa. Sungguh, film ini membuat saya terharu. Kemanusiaan yang ditempatkan lebih tinggi. Pergulatan batin Saleh digambarkan detail. Disinilah pelajaran moral besar yang akan didapat oleh penonton.

Akhir dari film ini bahagia. Hendra menjadi mualaf dan menikahi Menuk. Rika bahagia menjadi Katolik yang mungkin jatuh cinta dengan Surya.

Terlepas dari ceritanya, menurut saya film ini menggali banyak tentang konflik sekitar agama dan etnis. Bahwa agama adalah pilihan sekaligus hak asasi manusia yang harus kita hormati.

Perjalanan spiritual masing-masing orang untuk mengenal Sang Maha tidaklah sama. Dengan demikian, ketika orang berpindah agama harus kita hormati. Tak perlu kita pergunjingkan dari Sabang sampai Merauke!

Selain itu, film ini juga menggali toleransi yang sudah ada sejak dulu. Toleransi antar suku dan etnis serta agama. Dari film ini, saya justru melihat bahwa akar dari semua masalah adalah adanya prasangka buruk dan luka hati yang menggumpal menjadi kebencian.

Hendra yang terluka karena cinta ditolak membuat dia selalu berprasangka buruk terhadap orang muslim. Saleh yang pengangguran juga cemburu dengan Hendra. Sudah saatnya kita pun mulai mengakhiri segala prasangka buruk terhadap orang yang berbeda agama ataupun etnis. Bukankah kita sesama manusia ciptaanNya?

Teror Bom yang Selalu Menjadi Tanda Tanya

Tiap kali terjadi teror bom di gereja, sejujurnya saya juga takut. Namun, sekarang ini saya lebih merasa sedih dan kecewa. Mengapa peristiwa serupa acapkali berulang?

Terorisme adalah kejahatan kemanusiaan. Seringkali dikatakan terorisme tidak ada kaitan dengan agama apapun. Saya setuju. Akan tetapi, sebaiknya kita jangan denial bahwa "oknum" pelaku teror adalah orang yang punya agama meskipun dengan "catatan besar" bahwa dia tidak memahami agamanya dengan benar.

Tulisan ini tidak hendak menyudutkan siapapun. Hanya ingin mengajak bersama-sama untuk menyadari bahwa radikalisme ini masih ada dan berkembang. Tentu ini tugas negara yang harus kita dukung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun