Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gema Cinta Rani

17 November 2020   11:00 Diperbarui: 17 November 2020   12:34 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi (diambil dari pixabay.com)

"Betah banget sih jomblo?!" kata Aisha kepada Rani. Ucapan Aisha itu sudah berulangkali terlontar untuk sahabatnya, Maharani Adistya yang biasa dipanggil Rani. Rani yang berparas cantik dan kalem itu hanya tersenyum.

"Ya, kalau memang belum ada harus gimana? Masa iya kudu ngaku-ngaku?" jawab Rani santai.

Aisha terlihat gemes dengan jawaban Rani. Dia seolah heran mengapa Rani yang lebih cantik dari dirinya itu tidak mau mencoba berpacaran. Masa iya tidak ada cowok yang disukainya?

Sementara Aisha sudah jadian-putus-nyambung berulang kali dengan beberapa kakak kelas di sekolah ini.

"Ran, lo terima aja tuh kak Marthen. Nggak jelek-jelek amat. Anak tunggal lagi. Pasti asyik... Lo akan merasakan indahnya hari-hari!" kata Aisha menggoda Rani.

Rani masih tak bergeming. Kemudian ia mengalihkan pembicaraan tentang ulang tahun "Sweet Seventeen" Aisha minggu ini.

******

Hari Sabtu sore Aisha mengadakan acara ulang tahun di sebuah kafe kecil. Dia mengundang semua teman sekelas. Ada juga Faisal, pacar Aisha yang sekarang.

Rani terlihat ragu-ragu ketika akan berangkat. Dia merasa tidak percaya diri karena datang sendiri. Tika dan Desy, teman satu gengnya bersama Aisha, masing-masing pergi bersama pacarnya.

"Nasib jomblo begini, baru terasa kalau acara begini!" gerutunya. Tiba-tiba Oma membuka pintu kamar Rani.

"Rani... bareng Oma saja ke ulangtahun Aisha. Kebetulan Oma mau jenguk Bu Rasmi. Rumahnya dekat  kafe itu " kata Oma.

"Oh, tapi nggak usah ditungguin ya, Oma. Nanti Rani pulang sendiri, "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun