Mungkin karena ada petugas dan juga biaya tiket masuk, tak ada jejak Vandalisme yang saya temukan disini. Tapi mungkin juga karena tak banyak anak muda yang tertarik mengunjungi museum. Mungkin saja, saya hanya mengirakan saja. Waktu itu pengunjung museum hanya satu rombongan wisatawan asing dan rombongan keluarga tanpa anak-anak.
Instagrammable, sudah seharusnya dijaga dong!
Jika kita berkeliling area Fort Rotterdam, tempat ini memang instagrammable. Beberapa spot cantik dan vintage, tentu saja bagus untuk latar foto. Belum lagi bata-bata benteng yang tua dan berada di ketinggian. Anak muda yang kreatif pasti mampu mencipta karya fotografi yang indah disini.
Fort Rotterdam yang klasik dan cantik (Dok. Pribadi)
Namun seribu sayang, hingga di bagian benteng yang paling belakang, saya masih menemukan coretan-coretan tangan jahil. Miris! Seharusnya malu ya, datang ke tempat yang bagus dan penuh sejarah tapi malah coret-coret.
Benteng belakang pun tak luput dari vandalisme (Dok. Pribadi)
Mengelilingi benteng dan museum ini sebenarnya asyik sekali. Ada jasa pemandu wisata. Saya ikut "nguping" penjelasan pemandu rombongan orang lain ketika di sumur tua di bagian belakang. Tapi begitu saya tengok ternyata banyak sampah plastik di dalam sumur itu. Iseng sekali ya buang sampah kok di sumur?
Jika boleh jujur, saya semacam "ilfil" disini. Bagi saya, vandalisme di Fort Rotterdam ini sungguh terlalu! Apa mungkin karena tak ada papan larangan untuk coret-coret di tembok? Apakah harus semua tempat wisata dan sejarah dipasang papan larangan? Dimana kesadaran bangsa kita, terutama generasi muda?
Hmmm.. kunjungan ke Fort Rotterdam untuk pertama kalinya ini sungguh memberi pembelajaran tersendiri. Sebuah renungan untuk kita semua, sudah saatnya mengajarkan kepada anak-anak untuk tidak merusak fasilitas umum dan tempat wisata dan bersejarah. Bagaimana wisata kita bisa maju dan nyaman jika sampah dan vandalisme dimana-mana?