Mohon tunggu...
Muhammad Malindo
Muhammad Malindo Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Kata

Suka kopi, kata, musik, rindu, dan puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seribu Hantu Pecah di Batu

9 April 2023   23:19 Diperbarui: 10 April 2023   00:10 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bulan melintas lurus ungu
Menggelinding dinding mendung kelabu
Musim memanjat jendela gardu
Malam meruncing di mata lampu

Sepasang kunang-kunang dari lembah
Mengerlip sayu bersayap basah
Hinggap berayun di bunga merah
Digenggam tangan orang gelisah

Datang gelombang bergulung-gulung
Gadis lugu menambal jaring
Laki-laki lajang duduk di gunung
Melukis pantai setipis kening

Angin menggoyang buah jambu
Turun melilit lorong itu
Berderai-derai bunga waru
Seribu hantu pecah di batu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun