Mohon tunggu...
MALIK NUR HALILINTAR
MALIK NUR HALILINTAR Mohon Tunggu... Administrasi - Aparatur Sipil Negara (ASN)

Pelayan Masyarakat. Semurni-murni tauhid, setinggi-tinggi ilmu, sepintar-pintar siasat.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Strategi Keji Neo-Liberal Kuasai Dunia

29 September 2018   10:09 Diperbarui: 29 September 2018   10:19 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Kita mulai dengan membahas tentang strategi para penangguk keuntungan besar saat terjadinya perang antar negara atau bahkan perang dunia. Setiap pihak yang berperang memiliki pendirian bisa atau tidak bisa maka harus memenangkan peperangan, bagaimanapun caranya. 

Itulah efek menggila dari adanya suatu harga diri yang mahal dari manusia. Konskuensinya adalah untuk memenangkan perang secara logis adalah dengan meningkatkan sumber daya perang, baik tentara maupun persenjataan canggih untuk memusnahkan musuh. 

Hal-hal semacam itulah sudah pasti sangat menguras biaya besar yang harus dikeluarkan demi kemenangan perang. Semua pihak menjadi terkena konskuensi butuh dana besar untuk perang demi sebuah harga diri kemenangan. Uang itu digunakan untuk membeli peralatan perang canggih yang mahal dari para perusahaan kontraktor pertahanan. 

Apabila uangnya tidak mencukupi segala cara ditempuh, termasuk menomorduakan kebutuhan rutin masyarakat dan bahkan melakukan utang luar negeri. Hampir pasti semua negara akan mengajukan utang luar negeri kepada lembaga keuangan internasional yang memiliki uang tak terbatas dan dikendalikan oleh sekelompok biadab orang. Maka lembaga keuangan internasional itu akan sangat senang dalam memberikan pinjaman kepada semua pihak yang terlibat perang.

Maka semua pihak yang terlibat perang pada awalnya akan menerima pinjaman dana segar dalam jumlah yang cukup banyak dari para lembaga keuangan internasional. Pinjaman jutaan bahkan miliaran dollar nantinya akan digunakan untuk belanja peralatan utama sistem persenjataan dan pertahanan.

Pemilik dari perusahaan peralatan utama sistem persenjataan dan pertahanan disinyalir kuat juga merupakan kelompok yang juga memberikan dananya untuk dipinjamkan ke negara-negara yang terlibat perang. Kasarnya adalah dipinjami uang untuk dibelanjakan pada yang meminjami. 

Jadi uangnya hanya beralih sementara saja. Pinjaman tersebut pasti dikenakan bunga yang tinggi. Hingga mencapai suatu kondisi pihak-pihak yang bertikai begitu tergila-gila akan kemenangan dan harga diri nasional dan tidak terkendali untuk kembali mengajukan utang baru demi kemenangan, maka negara-negara tersebut akan semakin terlilit utang yang besar. 

Saat salah satu pihak ada yang peroleh kemenangan, pasti akan disepakatinya perdamaian. Setelah masa pasca perang negara yang kalah pasti ekonominya akan kacau karena juga harus mengangsur pinjaman dana beserta bunganya. 

Karena dalam posisi masih berhutang, maka lembaga ekonomi internasional mengendalikan ekonomi nasionalnya yang dibalut dengan indah; disebut kebijakan pemulihan ekonomi yang mengharuskan menerapkan kebijakan neoliberal yang jumlahnya 4 tadi. Aset-aset nasional akan dibeli dengan murah oleh para konglomerat internasional karena demi membayar utang. 

Begitu pun juga pihak negara yang memang perang. Pasca perang pasti akan dibebani oleh pengangsuran utang yang juga pada akhirnya akan dikendalikan oleh lembaga keuangan internasional. Sehingga kaum yang identic dengan nama neoliberal menjadi pihak yang selalu diuntungkan di berbagai kondisi.

Sehingga dengan uraian di atas dapat dilihat dua skema besar yang menjadikan hipotesis 'dunia hanya dikendalikan dan menguntungkan sekelompok manusia saja' bukan hanya isapan jempol. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun