Mohon tunggu...
MALIK NUR HALILINTAR
MALIK NUR HALILINTAR Mohon Tunggu... Administrasi - Aparatur Sipil Negara (ASN)

Pelayan Masyarakat. Semurni-murni tauhid, setinggi-tinggi ilmu, sepintar-pintar siasat.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Strategi Keji Neo-Liberal Kuasai Dunia

29 September 2018   10:09 Diperbarui: 29 September 2018   10:19 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Suku bunga yang menjadi tinggi akan membuat perekonomian riil semakin hancur, menghancurkan nilai property, membantai industry nasional dan membuat suatu resesi ekonomi yang sangat merugikan dan memberikan efek domino yang parah. 

Hal tersebut kenapa terjadi ? Karena bila suku bunga bank menjadi tinggi tidak ada orang maupun pengusaha yang ingin mengajukan kredit permodalan, akibatnya dunia usaha tidak akan mampu untuk mengembangkan usahanya dalam rangka menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan. 

Selain itu semua orang juga pasti akan lebih memilih untuk menabung, bukan untuk berinvestasi dalam dunia usaha. Ketika memiliki uang lebih baik disimpan di bank dapat bunga yang tinggi tanpa harus bekerja susah payah, dibandingkan uang digunakan untuk modal menanam padi atau berjualan beras di pasar, atau produksi bahan-bahan kebutuhan pokok lainnya. Sehingga sudah pasti ketersediaan barang-barang kebutuhan akan berkurang dan berakibat pada semakin meningkatnya harga kebutuhan pokok.

Langkah ketiga adalah dengan menentukan harga berdasarkan pasar. Disinilah harga makanan, air, dan gas dalam negeri dinaikkan diduga untuk membuat kerusuhan sosial di negara masing-masing, sekarang lebih dikenal sebagai 'kerusuhan IMF'. Kerusuhan ini menyebabkan pemodal menarik modal mereka dan pemerintah menjadi bangkrut. Hal ini menguntungkan perusahaan-perusahaan asing karena asset yang tersisa dapat dibeli dengan harga terendah.

Dan langkah keempat dengan system perdagangan bebas. Di sinlah perusahaan-perusahaan internasional meledak di Asia, Amerika Latin dan Afrika. Sementara pada saat yang sama Eropa dan Amerika membarikade pasar mereka sendiri terhadap produk pertanian dunia ketiga. Mereka juga mengenakan tarif yang melambung tinggi bagi negara-negara tersebut sehingga mereka harus membayar mahal untuk obat-obatan bermerek, menyebabkan lonjakan angka kematian dan pemyebaran penyakit.

Ada beberapa hal yang juga dikaitkan dengan konspirasi dunia, yaitu tentang ekonomi dan terjadinya perang dunia. Uraian di atas menjadi suatu pengantar 4 poin neoliberalisme yang menjadi satu focus penting biang kerok perekonomian dunia. 

Setelah perang dunia kedua selesai dan dilanjutkannya perkasanya kapitalisme dalam membunuh sosialisme-komunisme di benak setiap manusia menjadikan kapitalisme menjadi paham tunggal yang ada di dunia ini. Perekonomian dunia seakan menjadi suatu incubator yang satu dan sangat saling mempengaruhi secara timbal balik. Suatu kondisi di suatu negara/wilayah akan sangat mempengaruhi kondisi ekonomi global. 

Kondisi ini sepintas memang baik bagi perwujudan perdamaian dunia. Tujuan mulia yang diyakini oleh Adam Smith (pada mulanya dan diyakini bangsa Barat secara umum) adalah dengan kapitalisme sendiri dianggap menjadi suatu cara ampuh dalam memberikan kesejahteraan secara merata kepada seluruh penduduk dunia, memberangus semua kemiskinan dan kelaparan yang eksis di muka bumi ini. 

Namun jauh panggang dari pada api, tujuan semulia itu sekalipun tidak pernah terwujud. Harmoni antara negara maju dan berkembang dalam upaya mensejahterakan umat manusia secara umum sangat sulit terwujud. Ekonomi dunia malah menjadi sangat rentan dan selalu terjadi siklus konjungtural naik turunnya perekonomian dengan menjadikan suatu krisis di masa-masa tertentu. 

Ketika seseorang mengkaji terjadinya perang dunia, maka pasti perhatian kita akan dicurahkan untuk memuji-muji negara dan pihak yang menang perang dan mengasihani negara yang kalah perang. Namun sebenarnya terdapat beberapa hipotesis sejarah yang mengatakan bahwa menang jadi abu kalah pun jadi arang, karena dianalisis ternyata keduanya akan mengalami kerugian yang sama dan dimanfaatkan oleh suatu kelompok yang akan selalu mendapat keuntungan; akan saya jelaskan secara lebih terperinci dibawah ini.

Sehingga menurut saya dapat disimpulkan ada beberapa pertanyaan penting yang harus dijawab melalui uraian saya nanti. Pertanyaan-pertanyaan itu adalah bagaimanakah hubungan bank sentral nasional maupun internasional dengan konspirasi ekonomi dunia, bagaimanakah hubungan konflik perang dengan konspirasi dunia, bagaimanakah potret konspirasi dunia yang terjadi di masa sekarang ini. Marilah kita mencoba mengertinya satu demi satu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun