Mohon tunggu...
Malik Fajar
Malik Fajar Mohon Tunggu... Lagi suka menulis

Menulis apa yang disuka

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Fraud of Advanced Recycling: Solusi Palsu Mengatasi Limbah Plastik

19 Agustus 2025   15:46 Diperbarui: 20 Agustus 2025   14:41 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Facebook America's Plastic Makers

Pada tahun 2023 The Plastic Pollution Working Group dari Duke University memberikan catatan tentang kekhawatiran pengembangan dan penggunaan bahan kimia pada proses advanced recycling yang dianggap beracun. Kelompok ini menyarankan kepada perusahaan-perusahaan plastik untuk melakukan penelitian dan evaluasi untuk melihat dampak dari metode ini.

Selain menghasilkan zat-zat beracun, ternyata advanced recycling juga membutuhkan energi yang besar  untuk melakukan proses daur ulang. 

Plastik pada dasarnya merupakan material yang sangat stabil, sehingga memerlukan energi yang besar untuk menguraikannya, baik itu menggunakan termokimia, hidrolisis, ataupun solvolisis.

Kebutuhan energi yang besar pada akhirnya menghasilkan emisi gas rumah kaca karena energi yang dipakai berasal dari sumber yang menghasilkan banyak polusi.

Pada tahun 2023 terdapat penelitian yang dipublish di jurnal Science of The Total Environment yang menyimpulkan dua hambatan pengembangan pablik pirolisis (fasilitas daur ulang) dari skala kecil ke skala besar:

  • Kebutuhan energi yang sangat besar untuk mengubah sampah plastik
  • Emisi gas rumah kaca dan polutan beracun yang dihasilkan dari proses daur ulang

Bahkan ada yang menyebutkan bahwa proses daur ulang kimia melalui pyrolysis dan gasification lebih mahal dan merusak lingkungan 10-100 kali lipat dibandingkan membuat plastik baru dari awal.

Tapi kenapa industri mengklaim bahwa advanced recycling merupakan teknologi yang ramah lingkungan? Jawabannya ada pada cara mereka membandingkan.

Agar terlihat sebagai sesuatu yang "hijau" industri plastik membandingkan advanced recycling dengan proses insinerasi (pembakaran sampah). Jelas, apabila dibandingkan dengan proses pengolahan sampah paling buruk, advaced recycling ini dilihat sebagai sesuatu yang ramah lingkungan.

Contohnya, America Chemical Council (ACC) memberikan klaim bahwa advanced recycling mengurangi 43 persen emisi gas rumah kaca dibandingkan dengan proses insinerasi (pembakaran sampah).

Tapi jika dibandingkan dengan mechanical recycling, akan menemukan hasil yang berbeda. Laporan KPMG tahun 2021 menjelaskan bahwa advanced recycling memakan konsumsi energi yang lebih besar jika dibandingkan dengan mechanical recycling.

Selain itu, jejak emisi yang dihasilkan oleh proses pyrolysis dan gasification secara signifikan lebih tinggi dibandingkan mechanical recycling.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun