Beruntungnya saya lekas melakukan pemeriksaan tersebut, dan sejak saat itu saya semakin berhati-hati dalam mengonsumsi gula dan makanan yang mengandung gula tinggi.
Baca Juga:Â Berani Utang Pay Later? Ini Risikonya
Bermula dari hobi ngopi manis bersama teman-teman wali murid, berakhir kena gejala diabet
Mungkin ini bisa jadi dialami siapapun yang hobinya ngopi manis alias suka minum kopi yang rasanya manis. Jika kopi yang diseduh rasanya pahit tentu tidak jadi persoalan.Â
Nah, saya termasuk yang menyukai kopi manis. Kebiasaan minum kopi itu semenjak remaja hingga saat ini. Bisa tiga sampai empat kali minum kopi secara rutin harian. Apalagi ketika jam dinas yang tentu waktu istirahat atau jam mendekati pulang sore biasa dihabiskan dengan minum kopi.
Awalnya tidak berpikir akan berakibat buruk bagi kesehatan, karena teman-teman tersebut tidak juga mengeluhkan sesuatu seperti yang saya alami. Namun ketika suatu saat saya merasakan kondisi tubuh yang tidak lagi fit, dari situlah beragam pertanyaan hadir dan membuat kekhawatiran tersendiri. Seperti pertanyaan: "Kok badannya agak kurusan?" atau disela obrolan muncul celoteh: "Sampeyan kok seperti gak sehat ya? Kulitnya juga agak kusam. "Â
Nah, dari pertanyaan dan celoteh tersebut saya mulai tersadar bahwa kondisi fisik yang dahulunya fit secara tiba-tiba menurun dan mengganggu aktivitas harian, ternyata sudah dapat ditebak karena pengaruh konsumsi gula yang berlebih-lebihan.
Baca Juga: Cerpen | Si Tukang Jualan Online
Bermula dari kekhawatiran tersebutlah akhirnya saya berusaha mengurangi konsumsi gula dan tidak lagi membiasakan minum kopi manis, meskipun di saat itu teman-teman mengajak ngopi di kantin.
Jika di pagi hari minum kopi pahit, maka saya usahakan hanya di sore hari dapat minum kopi yang rasanya sedikit manis, karena kadar gula saya kurangi. Bahkan yang biasanya bisa 3 sampai 4 kali dalam sehari, maka saya usahakan hanya 3 x sehari. Itupun kopi pahit.
Diberi obat penstabil gula darah, tapi tak berani mengkonsumsi
Setelah merasakan kondisi fisik yang tidak lagi fit, saya pun berkonsultasi dan berobat di Puskesmas, dan karena keterangan saya menunjukkan ada gejala-gejala tinggi gula darah, maka saya disarankan untuk ke laboratorium untuk pemeriksaan.
Dan benar, hasil pemeriksaan gula darah saya ternyata cukup membuat khawatir, meskipun masih di atas normal.Â