Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru SLB Negeri Metro

Suka membaca, traveling, nonton film, menulis, ngobrol ngalur ngidul, suka makan masakan istri

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Didiagnosis Gula Darah Tinggi, Jangan Panik!

31 Mei 2025   18:20 Diperbarui: 19 Juli 2025   09:10 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Seseorang yang mengalami kadar gula darah yang tinggi. | Sumber: chatgbt/dok.pribadi

Beruntungnya saya lekas melakukan pemeriksaan tersebut, dan sejak saat itu saya semakin berhati-hati dalam mengonsumsi gula dan makanan yang mengandung gula tinggi.

Baca Juga: Berani Utang Pay Later? Ini Risikonya

Bermula dari hobi ngopi manis bersama teman-teman wali murid, berakhir kena gejala diabet

Mungkin ini bisa jadi dialami siapapun yang hobinya ngopi manis alias suka minum kopi yang rasanya manis. Jika kopi yang diseduh rasanya pahit tentu tidak jadi persoalan. 

Nah, saya termasuk yang menyukai kopi manis. Kebiasaan minum kopi itu semenjak remaja hingga saat ini. Bisa tiga sampai empat kali minum kopi secara rutin harian. Apalagi ketika jam dinas yang tentu waktu istirahat atau jam mendekati pulang sore biasa dihabiskan dengan minum kopi.

Awalnya tidak berpikir akan berakibat buruk bagi kesehatan, karena teman-teman tersebut tidak juga mengeluhkan sesuatu seperti yang saya alami. Namun ketika suatu saat saya merasakan kondisi tubuh yang tidak lagi fit, dari situlah beragam pertanyaan hadir dan membuat kekhawatiran tersendiri. Seperti pertanyaan: "Kok badannya agak kurusan?" atau disela obrolan muncul celoteh: "Sampeyan kok seperti gak sehat ya? Kulitnya juga agak kusam. " 

Nah, dari pertanyaan dan celoteh tersebut saya mulai tersadar bahwa kondisi fisik yang dahulunya fit secara tiba-tiba menurun dan mengganggu aktivitas harian, ternyata sudah dapat ditebak karena pengaruh konsumsi gula yang berlebih-lebihan.

Baca Juga: Cerpen | Si Tukang Jualan Online

Bermula dari kekhawatiran tersebutlah akhirnya saya berusaha mengurangi konsumsi gula dan tidak lagi membiasakan minum kopi manis, meskipun di saat itu teman-teman mengajak ngopi di kantin.

Jika di pagi hari minum kopi pahit, maka saya usahakan hanya di sore hari dapat minum kopi yang rasanya sedikit manis, karena kadar gula saya kurangi. Bahkan yang biasanya bisa 3 sampai 4 kali dalam sehari, maka saya usahakan hanya 3 x sehari. Itupun kopi pahit.

Diberi obat penstabil gula darah, tapi tak berani mengkonsumsi

Setelah merasakan kondisi fisik yang tidak lagi fit, saya pun berkonsultasi dan berobat di Puskesmas, dan karena keterangan saya menunjukkan ada gejala-gejala tinggi gula darah, maka saya disarankan untuk ke laboratorium untuk pemeriksaan.

Dan benar, hasil pemeriksaan gula darah saya ternyata cukup membuat khawatir, meskipun masih di atas normal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun