Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Penulis Biasa

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Ingat Lebaran? Ingat Kuliner Tradisional Ini!

13 Juni 2018   02:33 Diperbarui: 13 Juni 2018   14:30 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillah beberapa hari lagi umat Islam menyelesaikan hajat besar di tahun ini. Hajat untuk menyelesaikan detik demi detik puasa Ramadhan. Puasa yang memang hanya sebulan dalam setahun yang penuh dengan fenomena yang menarik.

Ada budaya silaturrahmi dan mudik, dan ada pula budaya kumpul-kumpul toples dan kue. Percaya atau tidak budaya atau tradisi mengumpulkan makanan menjelang lebaran tersebut tidak bisa dielakkan. Toples yang sejatinya sudah dimiliki di tahun lalu, ternyata di tahun ini pun banyak masyarakat yang sengaja menggantikannya dengan toples yang baru. Katanya sih mengikuti jaman dan mode.

Namun, ada yang tidak bisa dilupakan ketika pesta kemenangan itu hadir di depan mata, yaitu penampakan aneka jajanan beraneka jenis dan bentuk yang juga menjadi hajat besar bagi kaum hawa. Secara para kaum hawa begitu doyan mengumpulkan pernak pernik lebaran tersebut, kan? Jadi jangan aneh jika pasar pun dipenuhi oleh pembeli yang didominasi oleh kaum wanita.

Meskipun jajanan saat ini sudah beraneka jenis dan bentuk serta kemasannya, ternyata ada jenis jajanan yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Khususnya bagi kalangan pedesaan yang notabene masih kental budaya membuat makanan sendiri yang berasal dari kampung. Lain di kampung, kalau di kota lebih cenderung kue-kue yang sudah modern yang sudah didominasi oleh keju, coklat, dan lain sebagainya. 

Sedangkan di kampung, rata-rata masih mengandalkan makanan yang memang diolah dari bahan sederhana. Meskipun tidak menutup kemungkinan ada jenis makanan yang memang modern yang ternyata turut menduduki meja-meja di saat lebaran tiba.

Seperti galibnya, masyarakat Indonesia atau nusantara masih kental dengan makanan tradisional. Makanan tradisional ini kebanyakan diolah dari kebun atau bahan-bahan yang benar-benar ndeso. Seperti ketan, beras, jagung, ubi kayu atau ubi jalar, pisang dan lain sebagainya tanaman-tanaman yang memang asli tumbuh di Indonesia.

screenshot pribadi
screenshot pribadi
Begitu pula jenis makanan yang disajikan masyarakat nusantara, maka tidak akan lekang oleh pandangan kita sederet atau paling tidak satu toples atau wadah yang diisi oleh makanan tersebut. Bahkan saking cintanya dan uniknya tradisi ini, banyak muncul meme lucu, kalengnya khong guan eh isinya keripik, peyek atau rengginang.

Lalu apakah makanan nusantara yang biasanya berjajar di toples atau kaleng-kaleng masyarakat desa? 

1. Keripik Pisang

Sudah bukan rahasia atau tabu lagi bahwa pisang merupakan komoditas andalan di Indonesia. Saking andalannya, tidak heran jika di setiap rumah penduduk minimal ada satu pohon pisang yang sengaja ditanam di pekarangan. Alasannya sederhana, pisang mudah tumbuh dan buahnya lumintu atau selalu berbuah setiap tahun jika memang dirawat dengan baik. Untuk menghasilkan buah pisang yang akan berbuah terus menerus, cukup sekali menanam maka anakannya sudah bisa ditanam lagi dan menghasilkan.

Meskipun demikian, tidak semua pisang bisa dibikin keripik misalnya, karena ada beberapa jenis pisang yang hanya dijadikan menu cuci mulut atau hanya sebagai santapan berbentuk buah saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun