Mohon tunggu...
Mochamad Makruf
Mochamad Makruf Mohon Tunggu... Editor - Freelance writer. Writing is my life since 1997 and published 5 books. One of them, Ekspedisi Buku Barisan 2011 cooperation with Komando Pasukan Khusus (Indonesia Special Forces of ARMY). Contact me: makrufmochamad2@gmail.com. Online news www.penaprestasi.com.

Freelance writer. Writing is my life since 1997 and published 5 books. One of them, Ekspedisi Buku Barisan 2011 cooperation with Komando Pasukan Khusus (Indonesia Special Forces of ARMY). Contact me: makrufmochamad2@gmail.com. Online news www.penaprestasi.com.

Selanjutnya

Tutup

Financial

BTN dan Era Disruption

23 Februari 2019   17:44 Diperbarui: 23 Februari 2019   18:06 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kartu suka-suka yang didesain customize sesuai keinginan pelanggan. Seperti diketahui, era disruption adalah era selfi juga dan tercatar sekitar 90 juta pengguna social media. Mereka kaum muda suka selfi di FB atau IG.

Karena suka selfi itu tentu mereka kerap memuja wajah atau penampilannya sendiri. Seharusnya tidak terbatas pada dunia maya tapi juga dunia nyata. Kalau tokoh partai politik  juga nampang di baliho. Mengapa kaum milenial tidak bisa?  Peluang itu ditangkap BTN dengan membuat Kartu Suka-Suka yang memuat foto selfi pengguna. Harusnya persyaratan memiliki kartu tersebut lebih mudah dan terjangkau--itu seperti disyarat Prof, Rhenald Kasali.

Kedua, produk internet banking.  Namun produk itu sudah umum.  Karena semua bank sudah memilikinya.  Produk internet banking menurut saya masuk generasi economic 3.0.Sekarang eranya economic 4.0. Produk tersebut harus disruption. Bank bisa mengajak kerjama dengan platform OVO atau yang lainnya untuk memperbarui layanannya.

Jadi bagaimana bank menyediakan wallet online.  Jadi tinggal top up dan pembayaran via wallet tersebut.  Cukup simple.

Tool atau alat satu-satunya disruption era adalah smartphone atau HP. Bila suatu bisnis itu pelayanan cukup melalui HP, maka bisnis tersebut sudah siap bertarung di era disruption.  Cukup menyentuh layar smartphone semua urusan perbankan beres semua. Itu FinTech yang sebenarnya.

Dulu, untuk membeli makanan, kita harus keliling pakai motor atau mobil mencari warung atau restoran. Tapi sekarang, pembeli duduk-duduk di rumah tinggal klik Gofood, pembayaran via  Gopay, sudah tunggu sekitar 10 menit, makanan sudah dikirim oleh Gojek. Tanpa buang waktu, nyaman dan kita bisa menggunakan waktu kita untuk yang lain.

Jadi bila kita masih mengunjungi kantor bisnis itu melakukan urusan adminitrasi dan antree berjam-jam--ini masih bisnis konvensional. Bisnis dinosaurus yang sebentar lagi dilumatkan oleh meteor meteor besar bisnis disruption.

BTN yang sudah berusia 69 tahun merupakan organisasi bisnis yang sudah matang.  Malcolm Gladwell, dalam bukunya Outliers, mengatakan orang dikatakan pakar bila sudah menggeluti bisnisnya minimal 10 tahun.  Dipastikan BTN  sudah tahu  the ways of bussiness di era disruption seperti saat ini. Yang patut dihindari jangan berpuas diri, terus belajar  atau eksplorasi mencari hal-hal yang baru dan selalu waspada. BTN pasti bisa.(makrufmochamad2@gmail.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun