Mohon tunggu...
Makruf Mukti Ali
Makruf Mukti Ali Mohon Tunggu... Freelancer - Data Enthusiast, HR Development Analyst

Seorang Sarjana Sistem Komputer dan Magister Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bahaya Laten Alienasi dan Dehumanisasi di Indonesia

4 Maret 2024   11:04 Diperbarui: 4 Maret 2024   11:16 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: unsplash.com/Noah Silliman.

Aksi-aksi dehumanisasi tersebut makin menjauhkan masyarakat digital di Indonesia dari nilai religius, budaya dan bangsa yang luhur yang sarat dengan nilai filosofi pancasilais. Hal tersebut tentu sangat bertolak belakang pada sifat dasar manusia sebagai makhluk yang selalu atau sewajarnya melahirkan rasa senang, harmonis dan kebahagiaan kepada pihak-pihak lain (Dudung, 2017: 335). 

Secara spesifik survey yang dilakukan APJII ini memberikan informasi bagaimana gempuran teknologi digital yang tengah berlangsung apakah praktiknya memanusiakan manusia? Tantangan kedepan, fitrah manusia sebagai makhluk sosial dapatkah hidup berdampingan dengan teknologi digital tanpa ada aksi-aksi alienasi atau dehumanisasi.

Referensi:

  • Fuchs, Christian. 2014. Digital Labour and Karl Marx. New York: Routledge. ISBN 978-0-415-71615-4.
  • Comor, Edward. 201o. Digital Prosumption and alienation. http://www.ephemerajournal.org/contribution/digital-prosumption-and-alienation
  • 1Aris Puji Widodo, 2 Jazi Eko Istiyanto Jurnal Sains & Matematika (JSM) ISSN 0854-0675 Volume 17, Nomer 3, Juli 2009 Kajian Pustaka:172-177
  • Abdullah, Dudung. 2018. Konsep Manusia Dalam Al-Quran. Al-Daulah Vol. 6 / No. 2 / Desember 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun