Mohon tunggu...
Muhammad Akmal Virdaus
Muhammad Akmal Virdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa

Kesuksesan perlu adanya kegagalan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Persepsi Pasangan Muda pada Pernikahan Perjodohan di Desa Tapporang Kecamatan Batulappa Kabupaten Pinrang Oleh: Masita Nurdin(IAIN Parepare)

10 Juni 2025   11:32 Diperbarui: 10 Juni 2025   12:28 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

ikembangkan agar analisis penelitian lebih kaya dan komprehensif.

METODOLOGI PENELITIAN 

Dalam bagian metodologi penelitian, penulis menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang sangat tepat untuk menggali pengalaman subjektif dan pandangan mendalam dari pasangan muda yang mengalami pernikahan perjodohan. Metode kualitatif memungkinkan penulis memperoleh data yang kaya dan kontekstual, sehingga dapat memahami makna dan persepsi yang dibentuk oleh informan secara detail.

Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi membantu penulis melihat langsung situasi sosial dan interaksi yang terjadi di lingkungan pasangan muda, sedangkan wawancara memungkinkan penggalian informasi secara mendalam mengenai pengalaman dan pandangan subjek. Dokumentasi digunakan sebagai pelengkap untuk memperkuat validitas data yang diperoleh. Kombinasi teknik ini sudah mencerminkan upaya triangulasi data yang baik dalam penelitian kualitatif.

Namun, kelemahan yang ditemukan adalah kurangnya informasi rinci mengenai jumlah informan yang diwawancarai, proses pemilihan informan (sampling), serta kriteria inklusi dan eksklusi dalam memilih subjek penelitian. Informasi tersebut penting untuk mengetahui representativitas data dan keabsahan hasil penelitian. Selain itu, penulis juga tidak menjelaskan secara detail bagaimana proses analisis data dilakukan secara sistematis, misalnya langkah-langkah coding, kategorisasi, dan interpretasi data, yang sangat dibutuhkan untuk menjaga keandalan temuan.

Penulis juga belum menyertakan profil singkat dari para informan yang bisa memberikan gambaran demografis seperti usia, latar belakang pendidikan, dan status sosial ekonomi, sehingga pembaca dapat lebih memahami konteks yang memengaruhi persepsi mereka. Jika aspek ini diperbaiki, metodologi penelitian akan menjadi lebih transparan dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademik.

Secara keseluruhan, metodologi yang dipilih sudah tepat dengan tujuan penelitian, tetapi perlu ditambahkan informasi yang lebih detail dan sistematis untuk memperkuat kualitas dan validitas penelitian. Hal ini penting agar pembaca dapat menilai kredibilitas dan keandalan hasil yang disajikan.

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 

Bagian hasil penelitian pada skripsi ini berhasil menampilkan gambaran empiris mengenai kondisi nyata yang dialami oleh pasangan muda dalam pernikahan perjodohan di Desa Tapporang. Data menunjukkan bahwa mayoritas pasangan muda menikah karena keterpaksaan, baik demi memenuhi kehendak keluarga maupun untuk menjaga nama baik keluarga di masyarakat. Hal ini mengindikasikan adanya tekanan sosial yang kuat yang memengaruhi keputusan pernikahan, tanpa mempertimbangkan kesiapan psikologis dan emosional pasangan yang terlibat.

Dampak yang dialami oleh pasangan muda sangat beragam. Secara psikologis, banyak di antara mereka merasakan stres, kebingungan, konflik batin, hingga perasaan tidak bahagia yang mendalam. Beberapa pasangan bahkan mengungkapkan keinginan untuk bercerai sebagai akibat ketidakcocokan dan ketidaksiapan membina rumah tangga pada usia muda. Kondisi ini menunjukkan bahwa pernikahan perjodohan dapat menimbulkan risiko psikososial yang cukup serius jika tidak diiringi oleh pendampingan yang memadai.

Namun, penelitian juga menemukan dampak positif dari praktik perjodohan, antara lain terpenuhinya norma agama dan sosial yang berlaku di masyarakat serta menjauhkan diri dari perbuatan zina. Hal ini menegaskan adanya nilai-nilai budaya dan agama yang menjadi pertimbangan penting bagi pasangan dan keluarga dalam memilih pernikahan perjodohan sebagai solusi sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun