CR450 dengan kecepatannya yang luar biasa, dapat mengantarkan penumpang ke tujuan mereka lebih cepat, tetapi manfaatnya jauh lebih besar jika kita mempertimbangkan bagaimana maglev ini dapat mentransformasi Tiongkok. Misalnya, orang dapat tinggal di satu wilayah negara dan bekerja di wilayah lain, yang sebelumnya jarak dan bahkan kecepatan kereta penumpang tercepat pun menjadi penghalang yang terlalu besar. Tidak ada orang yang akan realistis bepergian ke tempat kerja setiap hari jika harus naik beberapa penerbangan.
Namun, karena kecepatan CR450 melampaui kebanyakan pesawat jet komersial, kereta tersebut dapat mengangkut para profesional yang bekerja bolak-balik melintasi negeri sejauh ratusan mil dengan mudah. Mobilitas yang ditingkatkan ini juga akan membuka wilayah-wilayah di Tiongkok di luar kota-kota besarnya. Komunitas, perumahan, dan bisnis dapat bermunculan di sepanjang jaringan rel maglev, tanpa perlu terpusat atau berlokasi di jantung kawasan metropolitan besar.
Hal ini, pada gilirannya, dapat secara signifikan mengurangi berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seperti kemacetan lalu lintas, yang bisa begitu parah hingga menjadi berita utama. Ambil contoh, situasi legendaris di Jalan Raya C110 Tiongkok pada tahun 2010, di mana kemacetan lalu lintas berlangsung selama 12 hari.
Pertarungan Teknologi Berisiko Tinggi Maglev Tiongkok Secara Mengejutkan Melampaui Kecepatan Kereta Peluru JepangÂ
Peluncuran kereta maglev baru oleh Tiongkok, yang mampu mencapai kecepatan hingga 373 mph (600 km/jam), menandakan langkah berani dalam perlombaan kereta api berkecepatan tinggi global, menantang dominasi Jepang yang telah lama ada dan menjanjikan untuk merevolusi perjalanan massa antar kota-kota besar.
Kereta maglev Tiongkok bertujuan untuk menyamai Seri L0 Jepang, mencapai kecepatan hingga 373 mph, meningkatkan konektivitas perkotaan.
Proyek ini melibatkan kolaborasi teknologi yang signifikan dengan Thyssenkrupp Jerman, memanfaatkan teknologi Transrapid yang canggih.
Meskipun berpotensi, kelayakan komersial teknologi maglev menghadapi tantangan karena biaya yang tinggi dan permintaan pasar yang lemah.
Kemajuan Tiongkok dalam kereta api berkecepatan tinggi dapat memengaruhi tren transportasi global dan mendorong kolaborasi internasional.