Seiring meningkatnya ketegangan di arena global, memahami implikasi dari perkembangan ini menjadi sangat penting. Artikel ini mencoba menyelidiki seluk-beluk pesawat nirawak canggih Tiongkok dan mengeksplorasi bagaimana pesawat nirawak tersebut dapat memengaruhi keseimbangan kekuatan.
Drone Siluman Generasi Baru Tiongkok
Drone siluman generasi berikutnya dari Tiongkok merupakan pergeseran paradigma dalam teknologi udara. Drone ini, yang memanfaatkan teknologi jet sintetis ganda (DSJ)*, menghilangkan permukaan kontrol tradisional seperti penutup sayap dan sirip ekor. Pengurangan komponen fisik ini tidak hanya meminimalkan pantulan radar tetapi juga mengurangi tanda termal, sehingga meningkatkan kemampuan siluman. Keunggulan utama drone ini adalah penggunaan sistem fluida, yang mengarahkan jet dengan denyut udara yang tepat.
*Teknologi kontrol aliran aktif merupakan teknologi terdepan dan transformatif dalam bidang penerbangan abad ke-21. Dual Synthetic Jet (DSJ), jenis baru teknologi kontrol aliran aktif yang ditemukan di Tiongkok yang menawarkan efisiensi energi tinggi, kemampuan beradaptasi lingkungan yang kuat, dan jangkauan kendali yang luas, diharapkan dapat sepenuhnya membantu dalam peningkatan kinerja pesawat saat ini dan pengembangan revolusioner pesawat generasi berikutnya. Makalah ini secara sistematis merangkum teori, karakteristik teknis, dan kemajuan penelitian terbaru DSJ dalam memberdayakan teknologi penerbangan. Melalui penelitian selama dua puluh tahun, sistem teori DSJ berdasarkan efek "peningkatan", efek "vektor", dan efek "peningkatan/dukungan mandiri" yang ada di antara jet sintetis ganda dengan fase yang berbeda telah terbentuk. Dan sistem teknologi DSJ dengan karakteristik penggandaan efisiensi energi, vektorisasi listrik penuh, dan kemampuan kerja lintas media telah dikembangkan. DSJ telah menunjukkan prospek aplikasi yang hebat dalam aspek aerodinamika pesawat terbang, daya, kontrol penerbangan, keselamatan penerbangan, kontrol termal, dan penerbangan lintas medium.
Inovasi ini memberikan kemampuan siluman yang lebih baik dan peningkatan efisiensi bahan bakar, faktor krusial dalam misi jangka panjang.
South China Morning Post (SCMP) telah melaporkan bahwa Pentagon menyadari potensi sistem fluida sejak awal. Namun, AS baru memulai program DARPA X-65 pada tahun 2023, yang bertujuan untuk mengembangkan dan memvalidasi teknologi yang menjanjikan ini.
Sebaliknya, sistem Tiongkok telah mengoperasikan dan melakukan uji coba dalam kondisi dunia nyata sejak tahun 2021. Teknologi DSJ menghasilkan denyut udara dengan menggetarkan pelat keramik di dalam kompartemen sayap, menggunakan dua ruang yang berdenyut secara bergantian. Desain ini mengurangi tekanan dan mencegah kerusakan, tidak seperti desain ruang tunggal yang digunakan oleh DARPA.
Teknologi DARPA AS
Ketika AS tengah menggarap desain radikal baru untuk pesawat nirawak siluman terbarunya, proyek ini sudah jauh tertinggal dari Tiongkok.
Pada tahun 2021, saat kontraktor pertahanan AS membuat sketsa konsep untuk pesawat tanpa awak masa depan yang dikendalikan oleh hembusan udara, bukan penutup mekanis, Tiongkok diam-diam menerbangkannya.
Kini, penelitian yang baru diterbitkan telah mengungkap untuk pertama kalinya rincian tentang bagaimana Beijing mengungguli Washington dalam perlombaan senjata yang krusial ini.