Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Liaoning, Kapal Induk Pertama Tiongkok akan Dijual?

18 Januari 2022   19:01 Diperbarui: 19 Januari 2022   08:00 2807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Kapal induk milik AL China, Liaoning. (Foto: AFP/ANTHONY WALLACE via kompas.com)

India bermaksud untuk membangun kapal induknya sendiri, yang ditunda dari 2010 hingga 2020 dan kemudian ditunda lagi hingga 2030. Ini menunjukkan bahwa mereka sekarang sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk membangun kapal induk. Kapal induk Liaoning Tiongkok mungkin merupakan pilihan yang baik.

Jika Tiongkok benar-benar menjual Liaoning ke India, itu akan menjadi cerita yang indah dan preseden yang luar biasa, tetapi mereka tidak akan melakukannya secara langsung karena pembangunan armada India terutama untuk melawan armada Tiongkok.

Kenyataannya, pernyataan pakar media Rusia itu masih objektif, namun mengabaikan poin terpenting, yakni apakah AL Tiongkok benar-benar berencana menjual kapal induk itu?

Tampaknya hal ini sama sekali tidak mungkin dilakukan saat ini, baru sembilan tahun Liaoning masuk ke AL-PLA pada tahun 2012. Bisa dikatakan berada dalam masa keemasan dalam penyesuaian dengan baik untuk perlatannya, yang telah membentuk pengalaman yang cukup efektivitas untuk pertempuran.

Selain itu AL-PLA masih membutuhkan kapal induk,  sehingga tidak mungkin kapal Liaoning dipensiunkan dan dijual ke negara lain. Liaoning akan terus melayani sebagai kapal utama AL-PLA untuk waktu yang lama untuk membela hak dan kepentingan maritim Tiongkok.

Namun, masa pakai kapal induk umumnya sekitar 40-50 tahun, yang berarti kapal Liaoning tidak akan punya banyak waktu untuk bersinar di Tiongkok. Setelah banyak kapal induk yang baru dibangun dan dioperasikan di Tiongkok, kapal Liaoning memang sudah boleh keluar dari panggung AL-PLA. Tapi harus dikemanakan?

Bisakah Diserahkan Saja ke Pakistan Sahabat Erat Tiongkok?

Tampaknya tidak realistis untuk mengatakan bahwa kapal Liaoning dijual setengah harga ke Pakistan. Jangan dikatakan setengah jual setengah mengasih, bahkan jika secara langsung "menyerahkan semua" sepenuhnya, Pakistan juga tidak akan mampu memeliharanya.

Sejauh situasi saat ini andaikata Pakistan bersedia menerima kapal induk ini, maka diperlukan investasi minimum RMB 200 miliar yuan (RMB 1= US$ 0,15) untuk membentuk formasi kapal induk, tidak hanya kapal induknya sendiri sekitar RMB 40 miliar yuan, tetapi juga kapal perusak besar, kapal perusak kecil, fregat, kapal selam nuklir, kapal suplai komprehensif dan kapal serbu amfibi dan lainnya, sebagai pendukung kapal induk menjadi satu gugus tempur.

Tanpa kerja sama kapal-kapal tersebut, satu kapal induk akan menjadi "target empuk", karena ketidak mampuan bertahan dan melakukan serangan balik, dan sulit bagi kapal induk tunggal untuk bisa melaut, bahkan di pesisir pantai sekali pun.

Jadi jelas tidak mungkin Tiongkok akan memberikan gratis satu gugus tempur kapal induk dan kapal-kapal pendamping bekasnya kepada Pakistan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun