Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kanada Disindir sebagai "Maling Teriak Maling" tentang Deklarasi Penahanan Sewenang-wenang dalam Hubungan Antar Negara

8 Mei 2021   19:15 Diperbarui: 8 Mei 2021   19:21 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: globaltimes.cn + gizmochina.com

Pada 15 Februari 2021, Kanada mengeluarkan "Deklarasi Menentang Penahanan Sewenang-wenang Dalam Hubungan Antar Negara/Declaration Against Arbitrary Detention in State-to-State Relations" dan menyatakan telah ditandatangani oleh 58 negara termasuk negara-nagara dari Uni Eropa. Dan dengan sengaja mengatur seseorang dari “Human Rights Watch” untuk menuduh Tiongkok melakukan "penahanan sewenang-wenang" terhadap warga Kanada Michael Kovrig dan Michael Spavor pada peluncuran deklarasi tersebut.

Sumber: bbc.com
Sumber: bbc.com
Namun pihak Tiongkok menanggapi hal ini adalah benar-benar memutar-balikkan fakta dan bermaksud buruk, kata juru bicara Kedutaan Besar Tiongkok di Kanada. Tiongkok menyatakan ketidakpuasan yang kuat dan penentangan yang tegas atas deklarasi menentang pernyataan "penahanan sewenang-wenang" yang dikeluarkan oleh Kanada dan beberapa negara lain, dan Tiongok telah mengajukan protes serius melalui perwakilannya di Kanada.

"Seperti yang diketahui oleh semua orang bahwa kasus Meng Wanzhou benar-benar merupakan insiden politik." Kanada secara sewenang-wenang menahan Meng, seorang warga negara Tiongkok yang tidak bersalah yang sama sekali tidak melanggar hukum Kanada, selama lebih dari dua tahun. Dengan melakukan itu, pihak Kanada telah secara kasar menginjak-injak hak dan kepentingan sah warga negara Tiongkok, yang merupakan penahanan sewenang-wenang dalam segala hal, kata juru bicara Tiongkok.

Di satu sisi, pihak Kanada mengklaim bahwa mereka menjunjung supremasi hukum dan menentang penahanan sewenang-wenang. Di sisi lain, mereka bertindak sebagai kaki tangan AS, dan membantu AS menggunakan Meng sebagai alat tawar-menawar untuk menindas perusahaan-perusahaan Tiongkok. Tindakan semacam ini tidak berbeda dengan pencuri yang berteriak untuk menangkap pencuri, yang cukup munafik dan hina, jelas juru bicara Tiongkok itu.

Menurut pihak Tiongkok kedua warga Kanada itu ditangkap dan diadili oleh otoritas yang kompeten di Tiongkok sesuai dengan hukum atas dugaan kejahatan yang merusak keamanan nasional Tiongkok. Organ peradilan Tiongkok menangani kasus ini secara independen sesuai dengan hukum dan hak hukum mereka telah dijamin. Upaya pihak Kanada untuk menekan Tiongkok dengan menggunakan "Megaphone Diplomacy" atau mengeroyok benar-benar akan sia-sia dan hanya akan menuju mengangkat bau menimpakan pada kaki sendiri, demkian menurut kedutaan Tiongkok di Kanada.

Kanada sedang berupaya untuk menarik beberapa negara untuk mengeluarkan deklarasi bersama untuk menentang apa yang disebut "penahanan sewenang-wenang" Tiongkok, seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Global Times secara eksklusif pada Februari lalu.

Politisi Kanada menyerang Tiongkok atas kasus mantan diplomat Kanada Michael Kovrig dan pengusaha Michael Spavor di Tiongkok, para ahli Tiongkok percaya bahwa deklarasi bersama dirancang untuk menstigmatisasi dan menekan Tiongkok.

Para ahli mengatakan deklarasi itu, bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Imlek di Tiongkok, adalah serangan agresif dan dianggap buruk yang dirancang untuk memprovokasi Tiongkok. Dengan demikian, Tiongkok tidak akan takut dan membuat kompromi, pendekatan diplomatik yang dipilih Kanada belum pernah berhasil sebelumnya, dan tidak akan mencapai tujuan apa pun di masa depan, dan tindakan Kanada ini hanya akan “berakibata dengan cara yang paling buruk,” kata mereka.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok telah menegaskan kembali status resmi kedua kasus yang dikenakan kepada Kovrig dan Spavor dan otoritas kehakiman Tiongkok telah merilis informasi tentang kasus tersebut.

Kovrig dituduh telah menggunakan paspor biasa dan visa bisnis untuk memasuki Tiongkok untuk mencuri informasi sensitif dan intelijen melalui kontak-kontaknya di Tiongkok sejak 2017, sementara Spavor dituduh sebagai sumber utama untuk memberikan informasi intelijen bagi Kovrig. Mereka dicurigai melakukan kejahatan yang membahayakan keamanan nasional Tiongkok, dan telah dituntut oleh penuntut umum Tiongkok.

Menurut sumber tersebut, karena situasi pandemi COVID-19, persidangan untuk kedua kasus tersebut belum dimulai, dan pengadilan akan segera melanjutkan persidangan. Kedua tersangka Kanada akan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku di Tongkok, kata sumber itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun