Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kontroversi HAM di Barat dan AS Terlihat dalam Pandemi Covid-19

8 Maret 2021   14:53 Diperbarui: 8 Maret 2021   15:54 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang Tiongkok menganggap sistem dan keberhasilan model tata kelola Tiongkok lebih unggul dari Barat dan AS.

Jika di dilihat per 11 Januari 2021, jumlah kematian absolut akibat pandemi Covid-19 di AS adalah 80 kali lipat dari Tiongkok, sedang penduduk Tiongkok 4,2 kali lipat dari AS.

Oleh karena itu, dalam kenyataannya, Tiongkok bebas dari rasa aman per kapita karena meninggal akibat Covid-19 secara matematis harusnya lebih aman 337 kali dari AS. Jika dihitung dengan terhindar dari terpaparnya Covid-19, persepsi keamanan per kapita Tiongkok seharusnya adalah  993 kali lipat dari AS.

Maka para pakar memperhitungkan, jika pencegahan dan pengendalian pandemi di negara bagian AS selama periode ini masih penuh celah seperti sekarang, diperkirakan jumlah kumulatif kematian bisa mencapai 770.000.

Tantangan vaksinasi di AS saat ini tampaknya tidak kalah dengan tantang yang terjadi dengan mewajibkan menggunakan masker, sekitar 30-40% orang AS tidak pernah percaya pada vaksin. Masih banyak orang AS yang menyebarkan isu berbagai klaim tentang vaksin.

Misalnya vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Tiongkok dan Rusia untuk menyebarkan komunisme, vaksin tersebut akan mengedit kembali sistem kekebalan manusia, dll.

Ini mengingatkan banyak pakar dunia luar bahwa AS sekarang memasuki masa yang disebut "era pasca-kebenaran." Sekitar setengah dari populasi tidak percaya pada pemerintah, dan sebagian besar orang tidak percaya pada sains atau institusi ilmiah yang berwibawa. Alhasil, semuanya dijadikan politis. Kalau diubah, semua jadi kontroversi. Jadi AS memang sedang mengalami "musim dingin tergelap"

Menurut laporan "Capitol Hill" AS, direktur CDC Pusat Pencegahan, Pengendalian, dan Pencegahan Epidemi AS bernama Redfield. Pada 9 Desember (2020), dia berkata: "Kita (AS) saat ini berada pada tahap dimana negara setiap hari dengan jumlah kematian akibat pneumonia korona baru (Covid-19),  dalam 60 hari hingga 90 hari ke depan, dan tiga setengah bulan ke depan dapat melebihi dari kematian insiden '911' atau 'Pearl Harbor'".

Jadi jumlah korban tewas akibat insiden "Pearl Harbor" adalah 2.400 orang, dan korban tewas akibat "911" adalah 2.900 orang. Dengan demikian, jumlah kematian dalam satu hari di AS pada tanggal 9 Desember (2020) adalah 3.054, catatan terbaru dalam sejarah.

Jadi, meskipun media Amerika berlomba untuk melaporkan hari ini bahwa vaksin Covid-19 pertama yang dikembangkan oleh Pabrik Farmasi Pfizer Inc. AS telah secara resmi disetujui untuk digunakan, Redfield masih percaya bahwa tidak akan ada pasokan vaksin dalam  jumlah besar dari dosis ini dalam beberapa bulan ke depan..

Artinya untuk jangka waktu yang cukup lama di masa depan ini, AS masih akan menghadapi tantangan berat dalam pencegahan dan pengendalian pandemi, apa yang dikatakannya saat vaksinasi dimulai minggu ini pada bulan Desember tidak akan berdampak pada 60 hari ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun