Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pandangan dan Latar Belakang Barat Atas Teori "Keruntuhan RRT"

22 Desember 2020   15:17 Diperbarui: 22 Desember 2020   16:06 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://elliott.gwu.edu/david-shambaugh

Sumber: amazon.com
Sumber: amazon.com
Gelombang ketiga "Teori Keruntuhan Tiongkok" secara kasar dimulai dari meletusnya tsunami finansial AS pada tahun 2008 hingga "Musim Semi Arab" pada tahun 2011. Kemudian Barat terlebih dahulu meramalkan krisis besar dalam perekonomian Tiongkok. Dipengaruhi oleh krisis keuangan, penurunan ekonomi Tiongkok, pengangguran meningkat, Munculnya kontradiksi sosial ini bertepatan dengan maraknya internet yang banyak memunculkan opini publik dalam medsos.

Kemudian, Barat dengan kerja sama dari oknum pejabat publik Tiongkok, Gordon G. Chang, yang mencoba menggunakan revolusi internet untuk memperkenalkan "revolusi warna" ke Tiongkok dan terus meniupkan tentang "teori keruntuhan Tiongkok" dengan penasaran.

Di penghujung tahun 2011, Gordon G. Chang menuliskan dalam "China is about to collapse (2012 edition)", "Prediksi terakhir bahwa Partai Komunis Tiongkok akan runtuh pada tahun 2011 tidak terwujud, tetapi prediksi saya pada dasarnya adalah kesalahan satu tahun, dan Tiongkok pasti akan runtuh pada tahun 2012." Tentu saja, Gordon G. Chang telah menjadi bahan tertawaan internasional.

Pada tahun 2006, Zhang Weiwei telah mengunjungi 106 negara dan wilayah, termasuk lebih dari 70 negara berkembang dan semua negara Barat kecuali Islandia. Kemudian Zhang dapat melihat melalui perbandingan internasional yang luas. Ketika dia mempelajari model Barat, terutama "model Amerika", dia mulai lebih banyak menulis dalam bahasa Mandarin tentang banyak masalah Tiongkok sendiri, termasuk "Trilogi Berpikir Tiongkok" . Dia membuat banyak perbandingan antara metode Tiongkok dan Barat.

Pada November 2006, Zhang Weiwei menerbitkan sebuah artikel dalam Edisi Internasional di "New York Times" berjudul "Pesona Model Tiongkok." Dia dengan jelas menyatakan bahwa AS mengekspor model demokrasi dan model ekonomi neoliberal ke dunia, tapi apa hasilnya bagi dunia non-Barat, ternyata membawa banyak bencana.

Zhang Weiwei membuat prediksi yang sepertinya sekarang terlihat relatif maju. Dia mengatakan "Model Amerika diperkirakan kalah bersaing dengan model Tiongkok di pentas internasional." Dia menulis ini dan menerbitkannya pada tahun 2006.


Saat itu, media arus utama di AS masih berani mempublikasikan artikel seperti milik Zhang Weiwei, sekarang mungkin tidak berani.

Gelombang perdebatan "Keruntuhan Tiongkok" masih terus di apreasiasi Fukuyama. Pada tahun 2011 dalam pedebatan antara Fukuyama dan Zhang Weiwei tentang "Model Tiongkok" , Fukuyama masih yakin di Tiongkok masih akan terjadi "Musim Semi Arab", namun Zhang meyakini tidak akan terjadi.

Saat itu Zhang Weiwei memprediksi bahwa "Musim Semi Arab" akan menjadi "Musim Dingin Arab". Ketika dia memperdebatkan sistem politik Amerika, dia juga membuat prediksi dengan mengatakan bahwa sistem politik Amerika adalah produk dari pra-revolusi industri. AS akan memilih presiden yang lebih buruk dari Bush Jr. di masa depan.

Zhang juga menunjukkan bahwa sistem politik di Barat saat ini mungkin hanya sekejap semarak dalam sejarah umat manusia.

Kemudian Zhang menerbitkan buku lagi dengan judul "China Shock: The Rise of a Civilized Country", dan menjadi best seller, sudah sepuluh tahun telah berlalu, dan dia mengatakan: saya melihat kembali buku ini dan semua poin yang dikemukakan telah berdiri kokoh, tanpa harus  mengubah satu kata pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun