Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

RCEP-Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional Menghantar ke "Abad Asia"

12 Desember 2020   17:16 Diperbarui: 14 Desember 2020   06:37 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://rcepsec.org (asean.org)

"The New York Times" memberi komentar terhadap RCEP dengan mengatakan: "Ketika AS sedang sibuk menangani isu-isu seperti pemilihan umum, pandemi, dan resesi ekonomi, keberhasilan penanda tanganan RCEP menunjukkan bahwa dunia tidak akan menunggu AS lagi". (New York Times 15/11/20).

Jaringan Media Bebas Rusia berkomentar bahwa "Ini adalah tanggapan asimetris terhadap kebijakan proteksionis Tiongkok terhadap AS. Ini memberikan perdagangan bebas ke wilayah paling makmur ini, termasuk akses ke Tiongkok, pasar terbesar di dunia, siapa yang akan menolak?" 

Artikel itu melanjutkan: "Tiongkok telah dengan lebih  mantap memperluas perdagangan dan investasi dengan negara-negara ASEAN selangkah demi selangkah. ASEAN kini telah mengganti Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar dari pada UE. Sedang AS dengan adanya pendekatan 'America First' telah membuat Washington kehilangan keunggulannya. AS saat ini tidak dapat memberikan kesempatan untuk melarikan diri dari krisis, dan Tiongkok menggunakan kesempatan ini untuk menyatakan dirinya sebagai pemimpin de facto ekonomi dunia." kata artikel itu.

"Banyak negara-negara yang tidak mau lagi mengikuti AS yang sedang merosot." Demikian komentar para analis Rusia.

Apa signifikansi kekhususan dari RCEP? Pertama-tama, secara umum kondusif untuk mendorong pembangunan ekonomi setiap negara anggota dan peningkatan standar hidup masyarakat. Inti dari perjanjian ini adalah untuk mengurangi hambatan tarif dan non-tarif, menyatukan aturan ekonomi dan perdagangan domestik, serta mendorong integrasi ekonomi Asia-Pasifik.

Semua negara anggota telah berjanji untuk mengadopsi metode pengurangan pajak baik segera atau secara bertahap dalam 10 tahun.

Pada akhirnya, lebih dari 90% barang di kawasan ini akan diperdagangkan dengan tarif nol, sehingga komplementaritas atau saling melengkapi ekonomi antar negara anggota sekarang sangat kuat.

Terutama antara Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan, serta antara Tiongkok, Australia, dan Selandia Baru, penurunan tarif umumnya menguntungkan perusahaan dan konsumen.

Kawasan ini pada akhirnya akan menjadi pasar besar yang bersatu, sumber daya, komoditas, jasa, tenaga berbakat, modal/kapital, teknologi, dan elemen lainnya akan lebih nyaman mengalir di dalam kawasan, dan vitalitas ekonomi akan semakin kuat.

Dibandingkan dengan luar kawasan, akan lebih kompetitif, terutama karena industri manufaktur di kawasan ini menyumbang lebih dari separuh dunia, dan industri manufaktur Tiongkok sendiri menyumbang sepertiga dunia.

Pertama, untuk perusahaan dan konsumen Tiongkok, chips Korea Selatan, mobil Jepang, karet Malaysia, perdagangan ekspor ulang Singapura, pariwisata Thailand, buah-buahan Filipina, produk manufaktur kelas bawah Vietnam, dan bijih besi Australia ( Batu) dan batu bara, dll. Akan menjadi lebih murah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun