Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pemain di Belakang Layar Serangan ke Provinsi Idlib untuk Mengakhiri Perang Sipil Suriah

4 Oktober 2018   16:22 Diperbarui: 4 Oktober 2018   17:19 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sehubungan dengan perjanjian ini, "Russia Today" percaya hal ini merupakan kompromi yang dibuat oleh Putin. Tetapi Turki percaya bahwa ini adalah "kemenangan" terbesar yang telah dicapai dalam kebijakan Suriah selama bertahun-tahun.

Huseyin Bagci, Prof. Hubungan Internasional di Universitas Teknik Timur Tengah, Turki, mengatakan: "Saya pikir ini adalah salah satu keberhasilan luar biasa dari kebijakan luar negeri Turki di tahun-tahun terakhir, untuk mencapai kesepakatan dengan Rusia, berarti bencana kemanusiaan telah dilindungi. Dua kali pertemuan presiden ini menunjukkan sekali lagi bahwa Turki masih menjadi salah satu pemain kunci."

Semua pihak dari yang berkonflik untuk masalah Suriah telah menyatakan menyambut baik untuk zona penyangga. Adapun Suriah sendiri, juga telah mengeluarkan pernyataan menyambut baik pembentukan zona demiliterisasi di Provinsi Idlib.

Sekarang, setelah tercapai kesepakatan untuk membentuk zona demiliterisasi, pertama-tama, ketika menyangkut untuk keuntungan Turki, secara politis, operasi militer berskala besar itu telah dapat ditunda tanpa batas. Kedua, posisi dan peran Turki serta ruang lingkup kekuasaannya di Idlib pada dasarnya telah diakui. Ketiga, itu berarti bahwa untuk masalah apa pun dengan Idlib di masa depan, tidak peduli ke arah mana hal itu akan diselesaikan, Turki akan memiliki suara yang kuat. Jika Turki tidak menyetujui sesuatu, maka tidak ada solusi yang bisa diterapkan. Itulah yang telah diperoleh Turki.

Apa yang diperoleh Rusia adalah menghindari kesalahan strategis, dan itu telah mendinginkan situasi lagi pada saat yang kritis.

Selama 7 tahun Perang Sipil Suriah, pasukan oposisi, militan ekstremis, dan zona-zona de-eskalasi konflik semua ini akan menjadi kata kunci untuk Provinsi Idlib.

Sumber: Holistic Integrated Health
Sumber: Holistic Integrated Health
Sumber: Holistic Integrated Health

Pada Mei 2017, untuk mengakhiri perang sipil Suriah, Turki, Rusia, dan Iran berkonsultasi dan mendefinisikan empat zona de-eskalasi konflik di Suriah yang terletak di Idlib, Homs utara, Ghouta timur di Damaskus, dan Daraa dan Quneitra.

Selama lebih dari setahun, dengan bantuan Rusia dan Iran, tiga zona de-eskalasi konflik lainnya di Homs, Ghouta timur, dan Daraa dan Quneitra secara berurutan dibebaskan oleh militer Suriah, dan dalam pertempuran itu, militan oposisi yang bersedia menyerah, semuanya diizinkan untuk pindah ke Idlib, jadi Idlib menjadi "kamp besar" terakhir dari militan oposisi Suriah.

Dan menurut kesepakatan Astana tentang isu Suriah yang dicapai pada September 2017, Turki adalah penjamin zona de-eskalasi Idlib, sehingga mengontrol dan melakukan patroli ke pasukan oposisi moderat di Idlib. Karena itu, Turki dapat dikatakan sebagai mitra kunci dalam mempengaruhi situasi Idlib.

Pada 7 September, tiga pemimpin Rusia, Turki, dan Iran bertemu di ibukota Iran Tehran untuk membahas masalah Suriah. Pertempuran untuk Idlib tidak diragukan lagi menjadi fokus dari pertemuan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun