Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perseteruan Antar Aliansi AS-Turki Gara-gara Kurdi

7 Februari 2018   07:31 Diperbarui: 7 Februari 2018   07:34 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Military Edge + Grabed from CCTV China

Kekuatan utama lain yang memiliki pengaruh luar biasa terhadap kawasan ini adalah Rusia, yang ahli dalam strategi dan desain tingkat atas, dan semakin dekat dengan Turki.

Akankah sekutu lama AS dan Turki terkoyak? Akankah garis pertempuran baru berubah? Dengan adanya tekanan ini, akankah AS meninggalkan Kurdi di Syria?

Akankah AS selalu berdiri di belakang orang Kurdi? Sulit untuk mengatakannya. Tahun lalu, di kawasan otonom Kurdistan di Irak utara yang  mencari kemerdekaan dan mengadakan referendum. Namun, sebelum referendum tersebut dilaksanakan, AS mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mendukung kemerdekaan kawasan otonom Kurdistan di Irak utara.

Saat ini, menghadapi serangan ofensif sengit Turki, sikap AS terhadap SDF sudah mulai goyah seperti sebelumnya.

Pada 17 Januari lalu, Pentagon mengatakan bahwa AS belum membentuk "Pasukan Keamanan Perbatasan" baru di sepanjang perbatasan Turki, dan berjanji bahwa AS akan membuat rencana pelatihannya "benar-benar transparan" kepada Turki.

Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson juga mengatakan bahwa AS sangat menghargai hak legitimasi Turki. Kami menyadari dan menghargai hak sah Turki untuk melindungi warganya sendiri dari elemen teroris yang mungkin akan meluncurkan serangan terhadap warga Turki dan tanah Turki dari Suriah.

Pada 23 Januari, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heater Nauert mengatakan bahwa AS khawatir dengan operasi militer Turki di Suriah, akan menjadi salah satu kasus "prioritas utama" Menteri Luar Negeri Tillerson dalam beberapa hari ini.

Keesokan harinya, Erdogan mendapat telepon dari Donald Trump. Gedung Putih AS mengatakan bahwa dalam pembicaraan telepon ini, Trump meminta Turki untuk "mengurangi dan membatasi" operasi militernya. Trump juga mengatakan bahwa AS tidak akan memasok militan Kurdi di Suriah dengan senjata dan peralatan lagi. Tampaknya respon AS saat ini lemah. AS hanya meminta agar Turki menahan diri, tapi tidak dapat menghentikan operasi militer Turki.

Dari sini kita bisa melihat dengan jelas AS mendukung militan Kurdi bukanlah prioritas utama, setidaknya tidak pada saat ini. Dan ada juga alasan mengapa AS telah menyerah kepada Turki saat ini.

Turki Salah Satu Negara Utama NATO

AS dan Turki merupakan anggota NATO. Dalam beberapa tahun terakhir, perselisihan terus terjadi antara AS dan Turki dan telah sangat mengganggu NATO.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun