Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengintip Kekuatan Militer India dan Ambisi Berkembang Ke Timur dengan Kebijakan "Act East"

16 Januari 2018   18:54 Diperbarui: 16 Januari 2018   19:06 11151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Grabed from TV "India Today"

Pertukaran antara India dan AS cepat menghangat. Ketika Modi mengunjungi AS pada 2016, India dan AS menandatangani "Logistics Exchange memorandum of Agreement" (LEMOA), yang selanjutnya memperdalam kerjasama pertahanan antara kedua negara.

Memasuki tahun 2017, meski kepala di Gedung Putih berubah, hubungan India-AS semakin dekat. Pada 26 Juni 2017, PM Modi memulai kunjungannya ke AS, di mana dia melakukan pertemuan tatap muka pertamanya dengan Donald Trump. Kali ini, Modi menggunakan "pelukan beruang" untuk mengganti jabat tangan Trump, yang membuatnya menjadi headline.

Sumber: Hindustan Times
Sumber: Hindustan Times
Trump mengatakan: "Hubungan antara India dan AS tidak pernah lebih kuat, tidak pernah lebih baik seperti sekarang."

Selama kunjungan ini, India membeli 22 pesawat drone pengintai dari AS dengan total 2 milyar USD. Kedua belah pihak juga berharap bisa menyelesaikan negosiasi untuk memindahkan lini produksi jet F-16 AS ke India sesegera mungkin.

Narendra Modi mengatakan: Penguatan kemampuan pertahanan India dengan bantuan AS adalah sesuatu yang kami hargai. Kami memutuskan untuk meningkatkan kerjasama keamanan maritim antara kedua negara.

Pada tahun 2017, peran India dalam pertimbangan strategis AS meningkat banyak. AS dan India meningkatkan skala dan tingkat latihan militer gabungan mereka.


Dalam latihan militer bersama "Malabar" pada bulan Juli 2017, AS mengirim seluruh gugus kapal induk serang untuk berpartisipasi, termasuk kapal induk bertenaga nuklir ASS Nimitz.

Pada bulan September 2017, AS dan India mengadakan latihan militer bersama dengan kode nama "Yudh Abhyas" di Pangkalan Bersama AS Lewis-McChord.

Pada bulan Agustus 2017, Presiden AS Donald Trump dengan berani meluncurkan sebuah kebijakan baru untuk Asia Selatan yang jelas condong ke India dengan harapan membuat India menjadi asisten strategis AS di Afghanistan, dan menekankan kemitraan strategis antara AS dan India.

Pada 25 September 2017, Menteri Pertahanan AS James Mattis mengatakan tentang peran India: "India, dari sudut pandang kita, jelas merupakan pilar stabilitas dan keamanan regional. Kami berbagi visi bersama untuk visi yang damai dan sejahtera di wilayah Indo-Pasifik, yang didasarkan pada peraturan internasional yang kuat, dan penyelesaian sengketa dan integritas teritorial secara damai."

Dengan Trump menerapkan strategi Indo-Pasifik membuat posisi India telah meningkat begitu tiba-tiba. Peningkatan ini mulai dengan strategi untuk menyeimbangkan kembali selama pemerintahan Obama di Asia Pasifik, dan sekarang bahkan lebih tinggi lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun