Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengintip Kekuatan Militer India dan Ambisi Berkembang Ke Timur dengan Kebijakan "Act East"

16 Januari 2018   18:54 Diperbarui: 16 Januari 2018   19:06 11151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Grabed from TV "India Today"

Menurut analis dan pengamat, India memiliki kelemahan besar dalam hal mengembangkan senjata dan peralatan konvensional. Untuk menjadi kekuatan utama, kekuatan pertahanan nasional semacam ini tidak dapat mendukung ambisinya untuk menjadi kekuatan utama. Untuk menjadi kekuatan utama dunia tidak hanya mengandalkan senjata strategis, karena dalam pertempuran normal, senjata strategis tidak bisa digunakan jika tidak dibuat mandiri (jika diembargo komponennya saja akan lumpuh). Dan tidak bisa hanya melawan dengan perang nuklir dengan pihak manapun kapan pun mereka mau. Yang digunakan masih konvensional, dan kekuatan konvensionalnya bergantung pada negara lain, jadi ini adalah status deplotasinya. Analis dan pengamat luar menganggap hal ini adalah kesalahan serius dalam strategi India.

*(Masih ingat Indonesia pada zaman Trikora alutsista kita menjadi terkuat di Asia Tenggara berkat bantuan dari Uni Soviet, tapi kita lupa me-mandirikan produk alusista militer kita. Ketika rezim Orba berkiblat ke AS dan Barat, alutsista kita cendrung impor dari AS dan Barat, tapi tidak memandirikan produk domestik, akibatnya berlarut-larut hingga kini kita masih impor)

India Berpeluang Menjadi Kekuatan Ekonomi Dunia Dan Ambisi Strategisnya

Meskipun lebih mengandalkan strategi "membeli, membeli dan membeli", dan itupun masih banyak kesalahan, tapi secara obyektif, kekuatan militer India masih memiliki ruang untuk tumbuh sebagai salah satu negara berkembang di dunia yang memiliki ekonomi yang sedang meningkat.

Dengan kebijakan India "Act East", setelah kekuatan militernya meningkat, India mulai mengambil panggung baru di wilayah Indo-Pasifik. Dan melihat ke kawasan Asia-Pasifik, kawasan apa saja yang bisa dicapai India?

Pada 10 Juli 2017, latihan militer gabungan "Malabar" yang diselenggarakan oleh AS, India, dan Jepang dimulai di Teluk Benggala di Samudra Hindia timur laut.


Hyperlink Harish Bisht Komandan Pelaksana AL-India Timur menyatakan: Tema dasar Latihan Malabar adalah untuk memahami prosedur operasi masing-masing dengan lebih baik, saling memahami praktik masing-masing dengan lebih baik, cara masing-masing bekerja dengan lebih baik, dari kapal induk, kapal penjelajah, kapal perusak, dan kapal selam bertenaga nuklir---(Inti dari angkatan laut tiga negara ditampilkan, sehingga membuat ombak di Samudera Hindia yang tenang).

Ini adalah untuk pertama kalinya terjadi dalam 25 tahun sejarah latihan "Malabar". Sebagai tambahan, sebagai aliansi bilateral terbesar di dunia, AS dan Jepang sering berinteraksi dengan India---anggota terbesar dalam Gerakan Non-Blok, dan mengadakan latihan militer bersama terbesar yang pernah ada di Samudra Hindia. Kejadian ini tentu saja akan membuat banyak pihak berpikir, tidak peduli dari sudut mana hal itu dipandangnya (terutama bagi kaum pasifis).

Kini kita bisa melihat kegiatan militer India semakin meningkat di kawasan Pasifik. Lihat saja latihan Malabar misalnya, kini diadakan bukan hanya di Samudera Hindia saja. Latihan ini dulu dipimpin oleh India, dan dilakukan di Samudera Hindia dan di sekitar India.

Tapi sekarang telah memasuki Laut Tiongkok Timur Laut dan telah bersama-sama dengan Jepang telah memasuki kawasan Pasifik. Latihan Malabar telah memasuki Samudra Pasifik. Ini adalah tren yang telah diset. Itu tidak akan berubah. Ini menunjukkan bahwa kehadiran militernya saat ini berkembang pesat.

Sebenarnya latihan militer gabungan "Malabar" hanyalah puncak dari gunung es. Sebelumnya, pada 2009 dan 2010, Japan Coast Guard juga melakukan patroli maritim bersama yang ditujukan untuk menyerang bajak laut di Selat Malaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun