Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Asia Pertama Pembuat Bom Hidrogen

18 November 2017   12:39 Diperbarui: 18 November 2017   15:00 1900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serangkaian masalah mendasar dalam fisika termonuklir dipecahkan dalam terobosan teori bom hidrogen, dan gagasan tentatif diajukan, mulai dari prinsip hingga konfigurasi lengkap dan lebih dilengkapi. Ini memainkan peran kunci. Setelah kepemimpinan jangka panjang dan partisipasi dalam studi teoritis senjata nuklir, yang dirancang untuk memecahkan sejumlah besar isu teoretis utama. Sejak tahun 1970an, ia telah memainkan peran penting dalam mengadvokasi dan mempromosikan sejumlah proyek berteknologi tinggi.

Yu Min membagi teori nuklir menjadi tiga tingkatan: fenomena eksperimental dan hukum, teori fenomenologis dan dasar teoritis. Di lapangan rata-rata partikel independen menghasilkan prestasi yang luar biasa.

Latar Belakang Keluarga Dan Kisah Belajar Masa Muda

Lahir 16 Agustus 1926 dari orang tua rakyat kecil biasa di kota kecil sebuah desa, dekat kota Tianjin. Orang tuanya bekerja sebagai staff kecil di kota Tainjin. Seperti keluarga biasa lainnya, pasangan ini bekerja dari pagi sampai malam, hanya untuk mendapatkan penghasilan sederhana untuk mendukung keluarga mereka, Yu Min sebagai anak yang bijak, tidak terlalu banyak waktu harus banyak diawasi.

Ketika Yu Min belia dan muda hidup dalam situasi kekacauan militerisme dan war lord yang meraja rela. Setelah situasi agak tenang, Jepang mulai mengivasi dan menganeksasi Tiongkok, maka  terjadilah perang dan kekacauan, rakyat mengalami penderitaan yang amat sangat. Saat-saat itu Yu Min muda merasakan keterbelakangan negaranya.

Sejak kecil Yu Min sudah gemar membaca cerita epos sejarah klasik. Dan sangat menggandrungi tokoh-tokoh sejarah seperti Gakfi (Yuie Fei -- Jendral perang yang memenangkan perang melawan suku Tatar ), Gong Beng (Zhu Geliang---Ahli strategi zaman perang tidak negara Sam Kok), membayangkan suatu hari dia akan seperti mereka.

Meskipun keluarga Yu Min miskin, namun dia cerdas dan gemar belajar. Pada tahun 1944 di terima kuliah di Universitas Beijing dengan prestasi luar biasa. Namun pada saat itu ayahnya tiba-tiba kena PHK, atas bantuan teman-temannya sekelas dan sekamarnya, akhirnya dia bisa masuk Univeritas Beijing.

Selama kuliah terlihat kecerdasan dan kepandaian serta daya ingatnnya yang kuat luar biasa. Pertama di Univ dia masuk Institute Teknologi, tapi merasa ilmu itu biasa-biasa saja yang sudah diteliti orang lain, terlalu sederhana dan membosankan bagi dia. Maka pada tahun kedua dia menyadari masih banyak daerah yang tidak diketahui dalam fisika yang perlu dieksplorasi.

Kemudian dia pindah ke Fakultas Ilmu Pengetahuan untuk belajar fisika, di bidang ini dia telah menunjukkan prestasi yang luar biasa. Lulus difakultas ini pada thaun 1949 dengan prestasi tertinggi summa cum laude, dan masuk dalam institutute penelitian jurusan pascasarjana fisika.

Metor dan dosen pembimbing Zhang Zongsui sangat memuji kecerdasan Yu Min, pernah suatu kali dalam ujian metematika soal dari makalah  Yu Min saat dijurusan politeknik itu diberikan kepada mahasiswa jurusan metamatika,  para mahasiswa dari jurusan metatika yang terbaik hanya memperoleh nilai 60, yang lain ceblok hanya mendapatkan nilai 20, karena kesulitan dari persoalannya, tapi justru Yu Min memperoleh nilai penuh 100 setika itu. Dan Yu Min dari jurusan lain sebagai mahasiswa pascasarjana.

Pada tahun 1951, Qian Sanqiang menarik Yu Min kerja untuk  Akademi Ilmu Ilmiah dan Fisika Modern Tiongkok (Chinese Academy of Sciences Institute of Modern Physics). Pada saat itu institute tersebut  menjadi pusat berkumpulnya para pemuda berbakat salah satunya adalah Yu Min, dan kelak yang menjadi teman baiknya Deng Jiaxian penerima penghargaan Medali Meritorious "Two Bombs and One Star" (Tiongkok)  (baca: Bapak Bom Atom Tiongkok Qian Sanqiang  & "Pasangan Suami Istri Curie" Tiongkok Qiang Sanqiang ).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun