Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Asia Pertama Pembuat Bom Hidrogen

18 November 2017   12:39 Diperbarui: 18 November 2017   15:00 1900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada saat itu, peralatan yang ada di Tiongkok sangat minim sederhana dan tertinggal sekali jika dibandingkan mereka. Pada saat itu mereka hanya punya satu komputer tabung dengan kecepatan  10.000 kali per detik, dan 95% waktunya dialokasikan untuk perhitungan bom atom, sehingga hanya tersisa 5% waktu tersisa untuk melakukan desain bom hidrogen.  

Namun kecerdasan dan kesungguhan Yu Min dengan memorinya yang luar biasa, kelompok kerjanya yang dipimpinnya hanya mengadalkan penggaris hitung (sliding rule) bekerja siang malam untuk menghitung. Dalam empat tahun terakhir, Yu Ming dan Huang Zuqian serta personil ilmiah dan teknologi lainnya berhasil mengirimkan 69 laporan penelitian, yang telah menunjukkan sangat memahami banyak tentang fenomena dan hukum dasar bom hidrogen.

Pada tahun 1965, Yu Min dipindahkan ke unit kedua dari Institut kesembilan (Akademi Ilmu Pengetahuan Fisika Tiongkok). Pada September tahun itu, Yu Ming memimpin sebuah tim bergegas ke Shanghai Huadong Computer Institute, untuk memperhatikan secara dekat sejumlah model perhitungan. Namun model perhitunagn ini berat, daya rasionya rendah, rasio fusinya rendah, tidak memenuhi persyaratan yang diinginkan.

Yu Min menyimpulkan dari pengalamannya dan memimpin kelompok personil ilmiah dan teknisnya untuk menghitung sejumlah model dan menemukan kunci untuk membakar materi termonuklir secara mandiri, yang memecahkan isu penting teori bom hidrogen.

Pada akhir Oktober tahun itu, Yu Min mulai mengerjakan teori senjata nuklir. Dia mengusulkan konsep prinsip dasar dari konfigurasi ke prinsip dalam teori bom hidrogen, dan memecahkan sejumlah besar masalah teoritis utama senjata termonuklir.

Yu Min membuat serangkaian laporan akademis mengenai asumsi "teori bom hidrogen" yang dibuat oleh semua rekan yang melakukan perjalanan di Shanghai. Hal ini membangkitkan minat besar dari semua orang. Pada umumnya diyakini bahwa melalui tahap ini, para periset dengan cepat memanfaatkan dua model, dan mendapatkan hasil yang sangat baik.

Setelah itu, Yu Min menjabat sebagai wakil Direktur Departemen Teoritis, Direktur Institute of Theoretical Research, wakil presiden Institut Riset, wakil direktur Komisi Sains dan Teknologi Akademi Sains dan Teknologi, dan penasihat ilmiah senior di Institut Riset Kesembilan Departemen Mesin Kedua (the Ninth Research Institute of the Second Machinery Department.).

Yu Min menyadari pentingnya penyatuan inertial fusi dalam pertahanan dan energi nasional. Untuk membangkitkan perhatian masyarakat, dia membuat sebuah laporan berjudul "Current Status of Laser Fusion Thermophysics" dalam rentang tertentu, dan segera mengatur dan mengarahkan pengembangan teori nuklir di negaranya (Tiongkok).

Pada awal 1986, Deng Jiaxian dan Yu Ming membuat analisis mendalam tentang tren sains dan teknologi dunia dalam senjata nuklir dan mengajukan saran kepada Komite Pusat untuk mempercepat uji coba nuklir. Fakta telah membuktikan bahwa proposal ini telah memainkan peran penting dalam pengembangan senjata nuklir di Tiongkok.

Pada tahun 1988, Yu Min dan Wang Ganchang, Akademisi Wang Daheng menulis surat kepada Deng Xiaoping dan pemimpin pusat lainnya yang mengusulkan untuk mempercepat pengembangan penelitian fusi pengurungan inersia dan memasukkannya ke dalam rencana pengembangan berteknologi tinggi Tiongkok, sehingga penelitian penyatuan inersia Tiongkok telah memasuki fase baru.

Setelah itu, Yu Min secara bertahap menarik diri dari lapangan penelitian karena alasan kesehatan dan mengundurkan diri sebagai wakil presiden Akademi Teknik Fisika Tiongkok alih-alih terus memberikan saran dan petunjuk berharga untuk karir fisika nuklir Tiongkok sebagai "konsultan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun