Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Masalah Pemakzulan Presiden Park Geun-hye dan Sistem Politik Republik Korea Selatan

16 Desember 2016   07:54 Diperbarui: 16 Desember 2016   09:11 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://www.mapsofworld.com & ansei treties

Choo Mi-ae mengatakan: “Dia belum menyadari situasi saat ini, dan tidak perduli tentang ketidak-stabilan politik dan krisis di Korsel. Dia hanya terfokus untuk mempertahankan kekuasaannya.”

Menghadapi sikap dan perilaku presiden, masyarakat merasa putus asa dan depresi. Mereka menyerukan masyarakat dan partai untuk bergerak menuntut presiden mundur dari jabatan.

Kantor Kepresidenan atau “Blue House” sedang dilanda penuntutan Park Geun-hye untuk turun dari jabatan, dan mengalami krisis politik terbesarnya.  Banyak yang pertanyakan : Apa kesalahan Park Geun-hye? Mengapa “Skandal Confidante” ini bisa berkembang hingga situasi menjadi seperti saat ini?

Pada 20 November lalu, Kantor Kejaksaan Pusat Korsel di Seoul mengumumkan hasil pertengahan atas penyelidikan skandal confidante ini. Pihak yang dituduh terlibat adalah Choi Soon-sil, untuk kasus mantan sekretaris senior presiden untuk urusan koordinasi kebijakan, Ahn Chong-bum dan mantan sekeretaris pribadi Presiden Chung Ho-sung atas penyalahgunaan kekuasaan resmi, dengan meminta sumbangan paksa dan membocorkan informasi rahasia negara.

Pada 21 November, menurut laporan “Hankyoreh” (Harian Nasional) terbitan Korsel memberitakan, berdasarkan tuduhan publik terhadap Choi Soon-sil dan lainnya, Kejaksaan Korsel memutuskan untuk melanjutkan penyelidikan pada Park Geun-hye sebagai tersangka utama, namun karena konstitusi melarang mendakwa presiden yang sedang menjabat, Kejaksaan tidak dapat mendakwa Park Geun-hye.

Kejaksaan menjadi sangat marah sekarang. Pada awalnya masih memberi muka kepada presiden dengan menangani dengan kelonggaran. Tapi kemudian ketika terus dilakukan penyelidikan itu berarti ada masalah serius. Sekarang presiden bukan lagi menjadi saksi menurut kejaksaan, tapi sekarang bisa meningkatkan Park Geun-hye sebagai pesakitan berdasarkan keterangan dari orang-orang sebelumnya.


Pada 21 November, menurut hasil investigasi kejaksaan menegaskan bahwa Park Geun-hye adalah ketua dari penggalangan dana ilegal untuk MIR dan K-Sports Group.

Pada 25 Juli 2015, Park Geun-hye bertemu dengan CEO dari tujuh perusahaan yang dipimpin Samsung untuk membentuk group finansial sesuai dengan seruan kebijakan nasional, untuk mendukung keuangan negara, dan secara pribadi memutuskan nama Group MIR, lokasi kantor, dan anggota dewan.

Menurut investigasi juga menunjukkan bahwa Park Geun-hye menyuruh mantan sekretaris presiden Ahn Chong-bum untuk menangani iklan di stadion Choi Soon-sil, untuk secara aktif mendukung kepentingan dirinya. Berdasarkan  penyelidikan lebih mendalam dari kejaksaan atas skandal confidante ini terkuak adanya campur tangan dalam urusan politik dan penyalah-gunaan jabatan dan bahkan korupsi.

Pada 24 Oktober 2016 malam, media TV Korsel JTBC mengungkapkan informasi yang mengejutkan, yang mengatakan, wanita Choi Soon-sil telah ikut campur tangan dalam politik domestik dan internasional Blue House, dengan memanfaat hubungan dekatnya dengan presiden Park Geun-hye yang seperti kakak beradik.

Berita ini menyebabkan rumor “teman dekat mengintervensi dalam politik” yang sebelum ini telah beredar ke permukaan, dan masyarakat Korsel menjadi terkejut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun