Mohon tunggu...
Mahyu Annafi
Mahyu Annafi Mohon Tunggu... Guru Ngaji

Hamba yang sedang belajar menulis, suka membaca dan menelaah berbagai pemikiran. Saya condong menulis ke dunia pendidikan, mental, politik dan isu sosial. Angkatan ke 38 di Kelas Menulis Rumah Dunia (KMRD) di Serang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gubernur Konten

5 Mei 2025   17:50 Diperbarui: 5 Mei 2025   19:47 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Video yang sempat viral, adu argumen KDM dan remaja putri. (Sumber: chanel KDM)

Selama ini kontenya mengedukasi dan inspiratif. Kalau pun ada memang yang blunder, nah ini bagus, jadi sebagai rakyat kita tahu permasalahannya. Selanjutnya bisa kita kritik. Asal jangan kena delik saja ya, kalau sering kritik!

Sebagai contoh, kebijakan KDM soal pemutihan pajak kendaraan yang menunggak bertahun-tahun disambut suka cita masyarakat. Bagaimana pun sebagai wong cilik, ingin bayar pajak tepat waktu dan jangan sampai nunggak di antara keinginannya. Namun, apalah daya, pengahsilan yang tak seimbang denhgan pengeluaran jadi sebabnya.

Dipikir-pikir, masuk akal sih kebijakannya KDM, daripada pajak kendaraan itu terus menumpuk dan tak ada pemasukan sepeser pun ke kas negara, akan lebih baik masuk meski ke sedikit. Sedikit ini kalau di-akumulasikan se-Jabar, tentu saja tidak.

Katakan A nunggak 5 tahun, seharusnya ia setor pajak 1 juta. Karena ada kebijakan KDM ini, ia cuma setor 200 ribu. Bayangkan, kalau ada warga Jabar 100 orang saja yang setor macam A maka pemda dapat pemasukan 20 juta.

Nah, ini hanya hitungan kasar. Lebih jelasnya biar pakar ekonomi bisa menjelaskan. Dengan kebijakan ini ditiru pula oleh Banten dan Lampung, tentu bisa kita tebak, gagasan ini memang bagus untuk diterapkan. (*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun