Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siswa Izin Membuat KTP dan Pilkada

27 Oktober 2020   16:13 Diperbarui: 27 Oktober 2020   16:16 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi KTP (Tribunnews.com)

Jadi, tidak perlu dikhawatirkan jika siswa membuat KTP menyiratkan hal-hal yang berbau politis. Memang sudah waktunya, dan memang sudah sewajarnya.

Yang menjadi konsiderasi saya adalah jika hal tersebut sudah mengganggu pendidikannya. Kontestasi politik seperti Pilkada seharusnya menjadi salah satu bagian pembelajaran bagi siswa, bukan justru mengganggu pembelajarannya.

Menurut saya, semua itu kembali lagi bagaimana siswa dan orang tua bisa lebih bijak dalam menyikapi masalah perizinan. Membuat KTP boleh, untuk apapun alasannya, politis atau tidak politis,  tetapi ada baiknya prosedur meminta izin diperhatikan dengan baik, agar tidak mengganggu pembelajaran. 

Alhasil, menjelaskan masalah perizinan adalah bagian dari pendidikan penanaman karakter pada siswa. Kedisiplinan, kejujuran, etika dan moral sangat penting dalam konteks perizinan.

Selain itu, Pilkada akan sangat ditentukan oleh siswa-siswi sebagai pemilih muda. Jika siswa berkarakter, maka mereka pun akan memilih para pemimpin yang berkarakter juga. 

Bukankah ini juga hal yang penting? Menurut saya, inilah sejatinya korelasi antara siswa izin membuat KTP dan Pilkada yang akan segera dilaksanakan.

[Baca Juga: Jika Orangtua (Pemerintah) Menyerah, Bagaimana dengan Anak (Rakyat)?]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun